Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Ekonomi · 25 Jan 2024 17:56 WIB

Atasi Deflasi, ini Strategi Pemkab Lumajang Genjot Pertumbuhan Ekonomi


					PUSAT  PEREKONOMIAN: Pasar tradisional menjadi salah satu pusat penggerak perekonomian di Kabupaten Lumajang. (foto: Asmadi). Perbesar

PUSAT PEREKONOMIAN: Pasar tradisional menjadi salah satu pusat penggerak perekonomian di Kabupaten Lumajang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kabupaten Lumajang disebut sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, roda perekonomian di kota pisang itu tak menunjukan tanda-tanda peningkatan ditengah jeratan deflasi.

Deflasi adalah penurunan nilai barang dan jasa akibat minimnya perputaran uang di pasaran. Deflasi mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat, bahkan tak jarang jalan ditempat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Lumajang mencapai -0,54. Adapun capaian pertumbuhan ekonomi yang aman atau inflasi berada pada kisaran angka 2,5 sampai 1 persen.

“Kita sekarang mengalami deflasi. Angkanya mencapai (-0,54), maka saat ini kita harus carikan cara agar deflasi tidak terus berlanjut,” kata Pj Bupati Indah Wahyuni, Kamis (25/1/24).

Dilain sisi, deflasi ini juga memiliki dampak ganda, yang menguntungkan konsumen sering harga yang terjangkau. Sebaliknya produsen, tak terkecuali petani, justru bakal dirugikan.

Untuk menangani deflasi, Pemkab Lumajang menurut Yuyun, sapaan Indah Wahyuni, harus menyusun strategi kreatif demi menjaga ketersediaan bahan pokok agar tetap stabil.

Bila perlu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) harus terus melakukan pemantauan Indek Perkembangan Harga (IPH) yang disediakan oleh BPS.

“Upaya dan kebijakan yang kita lakukan berbasis data. Sehingga kami akan terus memantau dan berkoordinasi untuk menjaga kestabilan ekonomi di Kabupaten Lumajang,” Yuyun menjelaskan.

Langkah-langkah ini dilakukan, sambung Yuyun, guna memastikan keseimbangan yang adil antara konsumen dan produsen.

“Terlebih mengamankan kesejahteraan petani, dan menjaga stabilitas ekonomi di tingkat lokal,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi