Katrol Anjloknya Harga, 55 Ton Bawang Merah Diekspor ke Thailand

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meningkatnya produksi bawang merah membuat harganya justru anjlok. Guna mendongkrak harga tersebut, 55 ton bawang merah Probolinggo diekspor ke Thailand.

Sebanyak 55 ton bawang merah tersebut diangkut dua truk kontainer pada Sabtu (3/8) siang. Pelepasan ekspor perdana pada 2019 ini dihadiri Kementerian Pertanian (Kementan) dan pihak eksporter, serta Pemkab Probolinggo.

Menurut Kepala Biro Humas Kementan, Kuntoro Boga Andri, upaya ekspor digenjot sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani. Terhitung sejak 2017 hingga 2019 sudah 12.000 ton bawang merah diekspor kesejumlah negara di ASEAN.

“Kabupaten Probolinggo yang merupakan salah satu penghasil terbesar bawang merah, justru membawa dampak positif bagi Indonesia. Pasalnya lima tahun lalu Indonesia impor bawang merah namun kini membalikkan keadaan,” ucap Kuntoro di Pasar Bawang, Jalan Raya Dringu, Kecamatan Dringu,  Kabupaten Probolinggo.

Untuk mencapai target nasional 1.200 ton  pada tahun ini, Kementan berupaya memberikan bantuan seperti subsidi benih, pupuk, dan obat-obatan.

Sementara itu, anjloknya harga bawang merah di Kabupaten Probolinggon juga terasa. Hal ini dampak dari serbuan bawang merah dari berbagai daerah seperti Brebes, Nganjuk, hingga Bima Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Ekspor sebanyak 55 ton ini merupakan langkah untuk menaikkan harga bawang merah. Dengan target ke depan sebanyak 156 ton, harapannya bisa mengatrol anjloknya harga bawang merah,” ucap Asisten Administrasi Perekonomian dan SDA, Sekretaris Daerah (Sekda),  M. Sidik Widjanarko.

Pihaknya optimis dengan lahan yang dimiliki sejumlah 6.000 hektar, target 300 ton di Kabupaten Probolinggo bisa terpenuhi. Diketahui harga bawang merah Rp 11 ribu per kilogramnya, harga ini terus merosot dimana harga normalnya bisa sampai Rp 18-22 ribu per kilogram. (*)

Baca Juga  Bangkit Dari Pandemi, Pemkab Probolinggo Gandeng PWI

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Maaf! Tidak Ada WFH di Pemkot Probolinggo, ASN Wajib Ngantor

Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo memutuskan untuk tidak menerapkan kebijakan Work From Home (WFH). Seluruh …