Menu

Mode Gelap
Penerbangan Jember–Jakarta Terwujud, Gus Fawait: Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Klaim Salah Sasaran, Korban Pembacokan Minta Keadilan ke Polres Probolinggo Kota Akhirnya, Penerbangan Perdana Jember – Jakarta Resmi Terwujud Minim Fasilitas, Pebalap Jember Sambut Baik Rencana Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Petaka Dinihari, Api Lalap Gedung SMKN 1 Winongan Pasuruan Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan

Lingkungan · 12 Jul 2018 10:28 WIB

Nisan Raksasa Bakal Dirobohkan, Bintaos Pasrah


					Nisan Raksasa Bakal Dirobohkan, Bintaos Pasrah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Probolinggo, memutuskan untuk merobohkan nisan milik Nur Slamet alias Bintaos. Keputusan ini dihasilkan dalam rapat Bakorpakem bersama Bintaos di kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo, Kamis (12/7/2018).

Dalam rapat itu, Bakorpakem yang terdiri dari delegasi Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Polres Probolinggo, Kodim 0820 hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengatakan bahwa perobohan nisan setinggi hampir 15 meter itu untuk mencegah timbulnya kerusakan. Sebab, nisan itu tidak wajar dan dapat menimbulkan kontroversi.

“Yang namanya kuburan itu jelas harus ada orangnya dan juga batu nisan nya tidak sebesar itu. Jadi harus dibongkar agar tidak menyebabkan kerusakan, baik kerusakan pemahaman maupun kerusakan tatanan sosial,” kata M. Yasin, anggota Bakorpakem seusai rapat.

Tak hanya tidak wajar, menurut Yasin, nisan itu juga bertentangan dengan syariat islam sehingga harus segera dirobohkan. “Yang dirobohkan hanya nisan itu saja, yang lain kan masih wajar,” papar Yasin, yang juga Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo ini.

Sementara, Bintaos mengaku rela jika nisan yang dibuatnya dengan biaya sekitar Rp 150 juta itu dihancurkan oleh Bakorpakem. Kesediaannya itu, aku Bintaos, semata-mata menjaga agar suasana di Kabupaten Probolinggo tetap tenang dan kodusif.

“Jika mau dibongkar silahkan, asalkan setelah itu sampah-sampahnya dibersihkan. Ini demi ketenangan warga Probolinggo, biar tidak ada polemik lagi. Saya rela dan tidak akan meminta ganti rugi,” kata pria asal Desa Ganting Wetan, Kecamatan Maron ini. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhamad

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Penerbangan Jember–Jakarta Terwujud, Gus Fawait: Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

23 September 2025 - 18:12 WIB

Akhirnya, Penerbangan Perdana Jember – Jakarta Resmi Terwujud

23 September 2025 - 17:25 WIB

Minim Fasilitas, Pebalap Jember Sambut Baik Rencana Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG

23 September 2025 - 11:50 WIB

Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan

23 September 2025 - 00:30 WIB

Cegah Kecelakaan, Polisi Uji Kelayakan Jeep Bromo Secara Gratis

22 September 2025 - 14:56 WIB

Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda

21 September 2025 - 13:19 WIB

Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah

21 September 2025 - 07:52 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Trending di Sosial