Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Kesehatan · 19 Nov 2023 19:36 WIB

Musim Kemarau tak Kunjung Usai, Dinkes Kab. Probolinggo Khawatir Penyebaran DBD Meluas


					KHAWATIR: Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

KHAWATIR: Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Meski hujan sudah beberapa kali terjadi, cuaca panas masih terus terjadi di Kabupaten Probolinggo. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terkait ancaman penyakit Demam Bersarah Dengue (DBD).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, meski musim hujan masih belum tiba, ancaman penyakit DBD justru bisa meningkat dengan kondisi saat ini.

Sebab menurutnya, dengan kondisi cuaca yang panas, nyamuk bisa semakin ganas. Otomatis, potensi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti akan semakin tinggi.

“Nyamuk itu menjadi lebih sering menggigit saat cuacanya panas. Kita sendiri kan bisa merasakan suhunya bisa lebih dari 39-40 (derajat celsius, red),” kata dr. Dewi, Minggu (19/11/23).

Ia berharap, masyarakat bisa lebih memperhatikan kebersihan lingkungan untuk mencegah ancaman DBD. Terlebih, sejauh ini kasus DBD di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi dengan 614 kasus dengan 18 diantaranya berakhir kematian.

“Sebagai antisipasi juga menjelang musim hujan, tempat yang berpotensi menampung air, itu harus rutin dibersihkan,” sampainya.

Wanita berhijab ini menambahkan, sejauh ini cara yang paling efektif untuk mencegah DBD adalah dengan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air.

“Saat ini kami juga masih sosialisasikan dan melakukan Gema Tjantik (Gerakan Bersama Tebas Jentik, red) sesuai dengan instruksi Pj Bupati Probolinggo untuk mencegah DBD ini,” dr. Dewi memungkasi. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan