Menu

Mode Gelap
Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

Lingkungan · 14 Jul 2023 16:25 WIB

Kemarau, Kekeringan Ancam 10 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo


					Distribusi air oleh BPBD di daerah Kecamatan Besuk pada tahun lalu. Perbesar

Distribusi air oleh BPBD di daerah Kecamatan Besuk pada tahun lalu.

Probolinggo – Memasuki musim kemarau, membuat Badan Penanggulangan Benacana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo bersiap siaga untuk terus melakukan pendropingan air bersih ke sejumlah daerah. Sebab, terdapat beberapa daerah yang berpotensi mengalami kekeringan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD setempat, Zubaidullah mengatakan, ada 10 kecamatan yang daerahnya berpotensi mengalami kekeringan. Mulai dari Kecamatan Bantaran, Gading, Krucil, Kuripan, Lumbang, Sukapura, Sumberasih, Tegalsiwalan, Tongas, dan Wonomerto.

“Daerah yang meminta pendropingan, kami pasok. Seperti halnya di daerah Kecamatan Tegalsiwalan, itu sudah mulai kami pasok air bersihnya,” katanya, Jumat (14/7/2023).

Pria yang akrab disapa Izul tersebut melanjutkan, potensi kekeringan ini menurutnya bukan menjadi jaminan daerah-daerah tersebut akan mengalami kekeringan. Begitu pun sebaliknya, belum tentu kecamatan yang tidak termasuk dalam daftar potensi kekeringan, akan terbebas dari ancaman kekeringan.

“Yang kami petakan itu adalah daerah yang memiliki risiko tinggi untuk terjadi kekeringan, tapi bukan hal yang pasti. Begitu pun dengan daerah yang tidak berpotensi kekeringan, juga belum tentu bebas dari resiko kekeringan,” ujarnya.

Ia pun mengimbau agar masyarakat bisa melakukan mitigasi risiko bencana kekeringan. Salah satunya dengan cara memanfaatkan ketersediaan air untuk penggunaan yang efektif dan seperlunya.

“Kami berharap masyarakat bisa lebih memaksimalkan penggunaan air saat musim kemarau ini. Dan apabila sumber mata air di wilayahnya telah kecil atau kering. Segera laporkan, agar bisa segera dilakukan droping air,” paparnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan