Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Peristiwa · 12 Mar 2023 20:09 WIB

Hama Lalat Buah Serang Cabai Keriting di Krejengan


					HAMA: Baijuri sedang menunjukkan cabai keriting yang jatuh dari pohonnya akibat serangan hama. (foto: Ali Ya'lu) Perbesar

HAMA: Baijuri sedang menunjukkan cabai keriting yang jatuh dari pohonnya akibat serangan hama. (foto: Ali Ya'lu)

Probolinggo – Sejumlah petani cabai keriting di Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo mulai mengeluhkan adanya serangan hama. Sebab, serangan hama tersebut menimbulkan ancaman gagal panen.

Wasik salah seorang petani cabai keriting dari Desa Kamalkuning, Kecamatan Krejengan mengatakan, akibat cuaca yang tidak menentu dan serangan hama, sejumlah petani mengalami gagal panen. Seperti halnya di Desa Jatiurip, seluas 800 meter persegi lahan cabai keriting milik temannya sesama petani, mengalami gagal panen.

“Ketugiannya mencapai Rp9 juta karena belum sempat panen sama sekali. Sekarang sudah dicabut tanamannya. Teman saya lainnya juga begitu, cabainya juga rusak,” katanya, Minggu (12/3/2023).

Kini, tanaman cabai kriting miliknya juga mengalami hal yang sama. Sehingga, 2.500 batang cabai kriting yang ditanamnya kini harus rutin dirawat. Hal ini pun membuatnya harus mengeluarkan biaya tambahan.

“Usia tanamannya sudah sekitar dua bulan, buahnya sudah muncul namun beberapa mulai rusak karena hama lalat buah itu. Sehingga saya rutin dua sampai tiga hari sekali harus melakukan penyemprotan hama. Sampai saat ini biayanya sudah mencapai Rp6 juta,” katanya.

Dengan kondisi ini, Wasik pun mengaku, harus realistis. Harapannya untuk meraup untung ketika awal tanam, kini targetnya sudah berubah untuk mengembalikan modal.

“Berkaca ke kegagalan teman-teman petani yang lain, tidak usah untung, balik modal saja saya sudah bersyukur,” ujarnya.

Senada dengannya, Baijuri salah seorang petani cabai lainnya juga mengatakan hal yang sama. Ia mengaku, waswas dengan ancaman hama lalat buah ini. Sebab, modal yang sudah ia keluarkan cukup banyak.

“Masih belum panen sama sekali. Semoga saja bisa balik modal,” ujarnya.

Sementara itu, Muhammad Ridho, pengepul cabai keriting mengatakan, kondisi ini membuat kebutuhan cabai di pasaran meningkat. Bahkan, saat ini ia kesulitan untuk mendapatkan cabai keriting yang akan dipasok ke sejumlah pasar di Jawa Timur.

“Cabainya tidak ada, jadi sudah beberapa hari saya tidak memasok barang,” ujarnya. (*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Trending di Peristiwa