PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Lantaran tuduhan santet, dua warga Desa Pohsangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo jalani ritual sumpah pocong. Fenomena sumpah pocong ini digelar warga, Rabu (23/5/2018), di Mushola desa setempat.
Sumpah pocong digelar, lantaran seorang warga bernama Mat Nur mengalami sakit selama 5 bulan. Selama sakit, Mat Nur selalu bermimpi tetangganya yang bernama Tinasum. Alhasil, Tinasum menjadi tertuduh pemilik ilmu santet.
Tak terima dengan tudingan itu, Tinasum langsung mengelak dan menantang Mat Nur untuk menggelar sumpah pocong. Bahkan, ia nekat membeli sendiri perlengkapan sumpah pocong.
“Saya tak terima kok dituduh menyantet Mat Nur, makanya sumpah pocong saja. Kalau saya memang punya santet, biar saya yang celaka, ” ujar Tinasum.
Camat Wonomerto Taufik Alami mengaku sumpah pocong digelar karena memang tradisi warga sekitar, sekaligus jalan terakhir guna menyelesaikan polemik di masyarakat soal isu santet, jika mengalami jalan buntu.
“Salah satu cara meredam isu santet ini disini digelar sumpah pocong, yang mana nantinya akan terbukti siapa yang salah,” tukas Taufik.
Lanjut Taufik, dalam waktu dekat salah satu warga yang disumpah pocong, akan diketahui mana yang salah dan benar. Taufik berharap, pasca sumpah pocong isu santet ini bisa meredam.
Sumpah pocong acapkali digunakan masyarakat desa, untuk membuktikan sebuah tuduhan khususnya terkait isu maupun konflik sosial, seperti tudingan kepemilikan ilmu hitam atau dukun santet.
Adanya ritual sumpah pocong kali ini, sontak mengundang perhatian ratusan warga Pohsangit Lor, yang berbondong-bondong mendatangi Mushola tempat sumpah pocong digelar. Moment ini pun, menjadi viral di media sosial. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Achmad Zulkifly
Tinggalkan Balasan