Menu

Mode Gelap
Maling Satroni Rumah Kos Kapolsek Bugul Kidul, Gondol Motor Milik Nakes Alun-alun Kota Probolinggo Punya Tender Baru, Targetkan Revitalisasi Rampung Desember Ada Festival Ancak Agung di Jember, Diwarnai 500 Gunungan Hasil Bumi Diawali Cek-cok, Pasutri di Tiris Probolinggo Dibacok Tetangga Penerbangan Jember–Jakarta Terwujud, Gus Fawait: Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Klaim Salah Sasaran, Korban Pembacokan Minta Keadilan ke Polres Probolinggo Kota

Wisata · 23 Jan 2023 16:41 WIB

Pemandian Selokambang Lumajang, Wisata Alam Eksotis nan Menyehatkan


					DESTINASI UNGGULAN: Selain eksotis, pemandian Selokambang Lumajang jadi tempat terapi berbagai penyakit. (foto: Asmadi). Perbesar

DESTINASI UNGGULAN: Selain eksotis, pemandian Selokambang Lumajang jadi tempat terapi berbagai penyakit. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Pemandian alam Selokambang yang terletak di Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang, menjadi jujugan keluarga saat liburan.

Sebab, wisata pemandian alam ini sudah berpuluh-puluh tahun menjadi ikon wisata daerah. Wisata ini menyuguhkan kesegaran alam dari sumber air alami, sehingga menjadi salah satu pemandian unggulan di Indonesia.

Wisata alam Selokambang juga menjadi salah satu destinasi wisata legenda yang dimiliki Lumajang. Konon, wisata tersebut berasal dari danau kecil yang terus melebar akibat batu apung yang mengambang diatasnya.

Tentu yang tidak kalah fenomenal, pemandian tersebut juga dipercaya bisa menyembuhkan sejumlah penyakit dengan cara terapi.

Banyak warga Lumajang percaya, terapi air di Selokambang sebelum matahari terbit bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit medis seperti stroke, diabetes, saraf kejepit hingga kolesterol tinggi.

Warga Desa Bodang, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang ini bercerita, dirinya telah lama menderita saraf kejepit. Sebelum terapi di Selokambang, ia telah mencoba berbagai macam terapi namun tidak berhasil.

Namun, setelah terapi air Selokambang secara berkala, perlahan sakit yang dideritanya bertahun-tahun itu mulai hilang.

Awalnya, Edi terapi setiap hari. Tidak sampai tiga bulan, ia yang merasa membaik dan mulai mengurangi intensitas dengan hanya tiga hari sekali.

“Saya itu memang punya saraf kejepit, sudah coba terapi di mana-mana tidak berhasil. Akhirnya saya coba datang ke Selokambang. Pertama itu ya setiap hari terapi, terus jadi tiga hari sekali, sekarang sudah seminggu sekali, dan tidak sakit lagi,” kata Edi ditemui di Pemandian Selokambang, Senin (22/3/2023).

Senada dengan yang disampaikan Khusnul Khotimah (53), tetangga Edi. Ia mengaku badannya yang sering kesemutan setiap bangun tidur tidak lagi dirasakannya sejak terapi air di Selokambang.

“Dulu kalau bangun tidur itu sering kesemutan, sekarang sudah tidak pernah, ke badan juga terasa lebih ringan,” terangnya.

Biasanya, ia dan warga lainnya mulai terapi sejak pukul 04.00 – 06.00 WIB. Bahkan, ada juga yang memulainya sejak pukul 02.00 WIB.

Terapi dimulai dengan melakukan pemanasan di pinggir kolam. Setelah itu, pengunjung akan mulai berendam dan berenang memutari pemandian sambil melakukan gerakan peregangan otot.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, setiap pagi pemandian alam Selokambang didatangi lebih dari 100 orang untuk terapi air.

Menurutnya, terapi air Selokambang ini sudah ada sejak puluhan tahun silam. Hasilnya, banyak yang sudah merasakan manfaat dan sembuh dari berbagai macam penyakit.

Bahkan, para dokter spesialis saraf banyak yang merekomendasikan pasiennya untuk melakukan terapi di Pemandian Selokambang.

“Sebenarnya sejak dulu sejak saya masih kecil sudah ada. Beberapa dokter saraf khususnya yang dari Lumajang dan sekarang bekerja di Surabaya selalu menganjurkan pasiennya untuk berenang di sini,” kata Indah.

“Ada banyak pasien yang sembuh. Saya melihat sendiri mulai mereka datang pakai kursi roda, sekarang sudah bisa datang sendiri pakai sepeda motor dan berenang,” imbuh dia.

Perempuan yang akrab disapa Bunda Indah ini menjelaskan, air yang ada di pemandian alam Selokambang ini langsung berasal dari mata air dengan kandungan mineral yang tinggi.

Selain itu, Potential of Hydrogen (PH) atau derajat keasaman dan kebasaan larutan air di Selokambang antara 7-8. Sedangkan, suhu airnya antara 13-15 derajat celsius.

“Biasanya kalau stroke itu dengan berendam dulu, kalau sudah mulai bisa digerakkan tangan dan kakinya, mereka pakai ban, sampai pada saat mereka bisa lepas ban mereka langsung berenang,” pungkasnya.

Untuk bisa merasakan manfaat kesehatan yang berasal dari alam itu, warga hanya perlu merogoh kocek Rp7 ribu untuk biaya tiket masuk.

Akses menuju lokasi pemandian ini berjarak sekitar 7 kilometer dari jantung kota. Butuh waktu kurang lebih kurang 15 menit dari Kota Lumajang ke Selokambang. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 390 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan