Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 19 Des 2022 17:55 WIB

PMK Belum Berakhir, Disperta Pantau Ternak Pasar


					PMK Belum Berakhir, Disperta Pantau Ternak Pasar Perbesar

Probolinggo – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak masih menjadi perhatian Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo. Pengawasan masih terus dilakukan, selain di Rumah Potong Hewan (RPH), pasar hewan juga menjadi sasaran pengawasan.

Kepala Bidnag (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Disperta setempat, drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan, pengawasan memang masih perlu untuk terus dilakukan. Sebab sebaran virus PMK belum sepenuhnya berakhir. Pasalnya, hewan yang keluar masuk antar wilayah memiliki kerentanan terpapar virus.

“Sampai saat ini pengawasan dan pengecekan ternak masih tetap dilakukan. Sehingga, jika ada ternak yang terpapar virus, dapat segera ditangani,” katanya, Senin (19/12/2022).

Ia juga menyebut, Disperta sebelumnya sudah mengambil sampel darah ternak. Sebanyak 3.066 sampel darah ternak berhasil diambil.

Hasil pengambilan darah tersebut, selanjutnya dilakukan pemisahan serum dari sampel darah yang telah diperoleh. Sebanyak 800 serum berhasil didapatkan. selanjutnya dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana virus PMK ada di ternak. Juga untuk mengetahui titer antibodi pada ternak,” terangnya.

Niko juga menyampaikan, kegiatan pengawasan hewan ternak ini akan terus dilakukan sampai akhirnya sebarab virus ini benar-benar bisa dihilangkan atau setidaknya hingga ditemukan obatnya. Bahkan, dalam beberapa waktu ke depan, pihaknya akan melakukan vakninasi kembali, guna meningkatkan kekebalan tubuh ternak.

“Masih ada vaksin untuk tahap keempat. Tahun depan baru digunakan,” paparnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi