Menu

Mode Gelap
Bandara Notohadinegoro Kembali beroperasi, Tiket Jember–Jakarta Hanya Rp1,3 Jutaan Momentun Kemerdekaan, 217 Tahanan Rutan Kraksaan Hirup Udara Bebas Perdana, Presiden Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Dari Angkut Rumput, Gelindingan Jadi Ajang Balap HUT RI ke-80 di Pasuruan Hadiah Kemerdekaan ke-80 RI, Warga Jember Kini Bisa Terbang Langsung ke Jakarta Kado Kemerdekaan bagi Warga Probolinggo, Jalan Krucil–Tambelang Kini Mulus

Ekonomi · 17 Des 2022 19:11 WIB

Di Warung Ini Makan Rawon dan Minum Hanya Bayar Rp2 Ribu


					Di Warung Ini Makan Rawon dan Minum Hanya Bayar Rp2 Ribu Perbesar

Pasuruan, – Sebuah warung di Jalan Hasanuddin Gang 11, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan menjual rawon hanya seharga Rp2 ribu per porsi. Warung rawon super murah ini hanya dibuka setiap hari Jumat hingga Minggu.

Meskipun harganya murah, namun gurihnya kuah rawon warung ini tidak kalah dengan rawon yang lain. Lauknya pun cukup lengkap, ada irisan tahu, tempe, empal daging sapi, hingga krupuk. Bahkan air minum kemasannya juga diberikan cuma-cuma dan sudah jadi satu paket ketika memesan rawon.

Churin’in (43), pemilik warung mengatakan, ide awal menjual kuliner dengan harga murah ini karena ingin beramal. Menurutnya menu rawon hanya untuk hari Jumat. Sementara, untuk hari Sabtu dan Minggu, menu makanan di warungnya adalah masakan tradional khas Jawa lainnya.

Syaratnya pelanggan harus makan di tempat. Pembeli harus makan di teras-teras rumah warga, berbaur dan bercengkerama dengan penduduk sekitar.

Selain itu sistem pembayarannya pun unik, para pembeli harus membayar dengan uang pas karena tidak disediakan uang kembalian.

“Saya jual harganya Rp2 ribu. Bayarnya harus yang pas, saya pokoknya tidak nerima kembalian, kalau mau ngasih lebih silahkan. Tujuan kami hanya berbagi. Tidak ada tujuan lain,” kata Churin’in, Sabtu (17/12/2022).

Dijelaskan Churin’in, warung ini buka mulai pukul 18.30 sampai 12.00 WIB. Sekali berjualan rawon, ia harus menyediakan hingga 15 kilogram (kg) beras, 3,5 kg daging sapi, 4 papan tempe ukuran besar 40 ribu, dan 3 kresek besar tahu.

“Setiap jualan selalu habis, kalau dihitung-hitung bisa sampai 300 porsi,” jelasnya.

Sejauh ini, menurut Churin’in, respon dari masyarakat terbilang positif. Bahkan beberapa kalangan datang ke rumahnya untuk menyumbang bahan-bahan makanan dan minuman.

“Alhamdulillah semenjak warung ini viral, kadang-kadang ada yang naruh beras, krupuk, tahu, tempe, sayur-sayuran dan ada juga yang nyumbang air mineral,” pungkasnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Klaim Kondisi Sedang Tidak Baik, Gudang Garam Paiton tak Jamin Beli Tembakau

14 Agustus 2025 - 18:53 WIB

Cegah Penimbunan, Satgas Pangan Sidak Produsen dan Agen Beras di Pasuruan

14 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Momentum Kemerdekaan, Okupansi Hotel di Bromo Naik hingga 70 Persen

12 Agustus 2025 - 18:57 WIB

Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf, BWI Probolinggo Masifkan Sosialisasi

12 Agustus 2025 - 18:02 WIB

Penjual Bendera Musiman Marak, Namun Omset Kini Turun

8 Agustus 2025 - 18:10 WIB

Ancaman TSNA Bayangi Petani Tembakau Lumajang Jelang Panen

7 Agustus 2025 - 12:05 WIB

Susu Kambing Senduro, dari Peternakan ke Gelas, Bisnis Sehat ala Anak Muda Lumajang

6 Agustus 2025 - 16:09 WIB

Kekeringan, Petani Tunjungrejo Lumajang Terancam Gagal Panen

5 Agustus 2025 - 10:59 WIB

Trending di Ekonomi