Menu

Mode Gelap
Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru Polisi Ringkus Tiga Terduga Pembunuh Korban yang Ditemukan di Sungai Pasuruan Menatap Masa Depan Lumajang Melalui Lensa Anak Muda Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

Ekonomi · 2 Mei 2018 03:54 WIB

Pasokan Ayam Broiler Langka, Pedagang Jual Ayam Arab


					Pasokan Ayam Broiler Langka, Pedagang Jual Ayam Arab Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Langkanya stok ayam broiler di Kota Probolinggo, dikeluhkan para pedagang. Sebab, selain pasokan terbatas, harga komoditas lauk pauk itu juga melabung tinggi. Guna menjaga agar asap dapur tetap ngepul, pedagang terpaksa beralih berjualan ayam arab.

Berdasarkan pantauan PANTURA7.com, sejumlah pedagang ayam di Pasar Baru Kota Probolinggo tetap berjualan. Namun yang mereka jual kini bukan daging ayam broiler, melaikan jenis ayam arab. Meskipun nampak asing, namun ayam arab ini setidaknya mampu memenuhi kebutuhan konsumen terhadap daging ayam.

“Daripada saya gak jualan, saya jual ayam arab yang khusus yang saya kulak dari luar kota. Harganya lebih murah Rp 45 ribu per kilogram,” tutur Linda, salah satu pedagang Pasar Baru Kota Probolinggo, Rabu (2/5/2018).

Menurut Linda, ayam arab meski lebih murah dari ayam broiler namun justru rasanya lebih enak, karena dagingnya lebih padat. Sementara soal kelangakaan ayam, ia berharap ada upaya serius dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalan tersebut.

“Mending harganya naik daripada stoknya langka, kasian pembeli dan pemilik warung nasi,” tandas pedagang yang sudah berjualan daging ayam selama 25 tahun ini.

Sementara itu, Mistia pedagang ayam asal Sukoharjo mengaku terpaksa jual ayam kampung karena jika mengandalkan ayam horn atau ayam brooiler, ia tak ada pemasukan. Namun resikonya, omset daganganya merosot hingga 50 persen, sebab harga ayam kampung Rp. 65 ribu perkilogram.

“Biasanya kalau ayam horn saya bisa laku 2 kwintal dengan membawa uang Rp 2 juta. Namun karena yang saya jual ayam kampung, jadi penjualannya masih laku cuma 5 kilogram,” Mistia menjelaskan.

Sebagaimana diketahui, harga ayam broiler di sejumlah pasar di Kota Probolinggo menghilang selama tiga hari terakhir. Jikapun ada pedagang yang menjual, harganya melonjak drastis dari harga sebelumnya yakni Rp. 35 ribu, kini mencapai Rp. 50 ribu perkilogram. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Muhammad Efendi

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Trending di Ekonomi