Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Sosial · 6 Okt 2022 08:00 WIB

Beri Dukungan Moral, Sarbumusi Probolinggo Datangi Korban ‘Human Trafficking’


					Beri Dukungan Moral, Sarbumusi Probolinggo Datangi Korban ‘Human Trafficking’ Perbesar

Pakuniran,- Kabar kepulangan Asriyatun (41) warga Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, ke kampung halamannya menyebar cukup cepat.

Kisah buruh tani yang diduga menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) di negeri jiran Malaysia itu pun, mengundang empati dari sejumlah pihak.

Rabu (5/10/22) malam, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Probolinggo, mendatangi rumah Asriyatun di Dusun Nyato, desa setempat.

Kedatangan rombongan dari salah satu badan otonom (banom) Nahdlatul Ulama’ (NU) tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan moral sekaligus edukasi soal ketenagakerjaan.

“Barusan yang datang sebelum maghrib, sekitar setenagh jam yang lalu. Termasuk dari Dinsos (Dinas Sosial, red) Tanjungpinang dan IOM (International Organisation of Miration, red) juga ikut ke sini,” kata Peni Aripin, tetangga sekaligus Sekretaris Desa setempat.

Saat ditemui, Asriyatun masih belum banyak bercerita. Namun ia mengaku sudah cukup senang bisa berkumpul lagi bersama keluarganya setelah hampir 4 tahun berada di perantauan.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah banyak membantunya untuk kembali ke tanah air. Termasuk kepada DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo, yang peduli dengan nasib yang menimpanya.

“Terima kasih sudah datang kesini, Alhamdulillah saya sekarang sudah di rumah. Sudah dari 2019 saya yang ke Malaysia,” ujar wanita dengan 1 anak ini.

Sementara itu, Ketua DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo, Babul Arifandie mengatakan, kasus yang menimpa Asriyatun selama bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) harus menjadi perhatian bersama.

Pengalaman hidup Asriyatun selama menjadi TKW menyayat hati semua orang. Niat hati ingin memperbaiki keadaan ekonomi keluarga, justru ia mengalami kekerasan fisik, bahkan tidak mendapatkan upah yang menjadi haknya.

“Atas nama kemanusiaan, kami hadir untuk memberikan support moral,” kata Babul.

Ia berharap, kejadian serupa tidak terulang dikemudian hari. Ia juga mengimbau agar para calon pekerja yang berkeinginan menjadi TKW atau TKI, berangkat ke luar negeri lewat jalur resmi.

“Semoga tidak terulang lagi bagi siapa dan warga manapun di negeri ini. Untuk Bu Asriyatun, psikisnya masih perlu pendampingan khusus, agar traumanya segera hilang,” tutupnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainullah FT

 

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Sambangi MUI, Forum Peduli Akhlaq Desak Para Pemabuk di SGM Kraksaan Ditindak Tegas

28 April 2025 - 19:29 WIB

Nikah Dini di Lumajang Terancam Tak Dapat Bansos

28 April 2025 - 15:35 WIB

Gelar Halal Bihalal, IKA PMII UNZAH Genggong Rajut Harmoni Alumni

27 April 2025 - 21:22 WIB

Bantuan Anak Yatim di Lumajang: Proses Pengajuan dan Persyaratan Harus Jelas

27 April 2025 - 09:29 WIB

Trending di Sosial