Menu

Mode Gelap
Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar

Politik Dan Pemerintahan · 3 Agu 2017 10:01 WIB

Genjot Wisawatan, Menteri Pariwisata Kembangkan Desa Wisata


					Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya usai meresmikan Baobabs Resort di TSI II Prigen Pasuruan, Kamis (3/8/2017) Perbesar

Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya usai meresmikan Baobabs Resort di TSI II Prigen Pasuruan, Kamis (3/8/2017)

PASURUAN-PANTURA7.com, Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya meresmikan Baobab Safari Resort di Kompleks Taman Safari Indonesia (II) Prigen, Kabupaten Pasuruan, Kamis (3/8/2017) siang. Baobabs Safari Resort dibangun di atas tanah seluas 1,2 hektar, dengan konsep African Style.

 

Hotel ini, dilengkapi dengan beberapa satwa seperti Zebra, Jerapah, Wildebest, Badak, Kuda Nil, dan masih banyak lagi. Pengunjung hotel bisa berinteraksi langsung dengan hewan-hewan ini. Bahkan, mereka bisa memberikan makan langsung ke satwa tanpa ada batasnya.

 

Arief Yahya mengungkapkan, Baobabs Resort akan menambah daya tarik wisatawan untuk datang ke Indonesia, khususnya Pasuruan. Pasalnya, selama ini Kabupaten Pasuruan hanya dikenal dengan wisata alam Gunung Bromo.

 

“Jadi Baobabs Resort bisa menjadi destinasi wisata unggulan. Faktor pendukung lain, Baobabs berada di wisata konservasi yang telah dikenal sebelumnya,” ujar Menteri asal Banyuwangi ini kepada PANTURA7.com.

 

Lebih jauh, Arif Yahya mengatakan bahwa saat ini Kementrian Pariwisata sedang gencar mengembangkan desa wisata. Di Indonesia, ada sekitar 75 ribu desa. Namun, hanya sekitar 2.000 desa yang bisa dijadikan sebagai desa wisata.

 

Dalam 2.000 desa wisata itu, pihaknya akan membangun home stay sekitar 100 ribu unit. Home stay ini diberikan secara cuma-cuma dari pemerintah pusat ke desa, sebagai pelengkap di desa wisata. “Jadi pengunjung tidak kebingungan mencari penginapan semisal berkunjung ke desa wisata. Kami sediakan semuanya,” tuturnya.

 

Konsep home stay, jelas Arief, bukan sekelas hotel bintang lima. Namun dibangun dengan kultur budaya yang ada di sebuah daerah. Jadi, desain dan bentuknya disesuaikan dengan kearifan lokal.

 

Sekedar diketahui, Pariwisata Indonesia di Tahun 2016 lalu berkontribusi dalam perkembangan perekonomian nasional. Rinciannya, kontribusi untuk produk domestik bruto (PDB) sebesar 11 persen, devisa sebesar Rp 172 triliun, serta menyerap 11,8 juta tenaga kerja. Untuk tahun 2017 ini, target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 15 juta orang. (ata/ela.)

 

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah

21 September 2025 - 07:52 WIB

Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam

19 September 2025 - 20:06 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Trending di Regional