Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Kesehatan · 13 Agu 2022 13:41 WIB

Retribusi Pasar Hewan Jauh dari Target


					Retribusi Pasar Hewan Jauh dari Target Perbesar

KRAKSAAN – Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dimotori oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo adalah retribusi dari pasar hewan. Namun hingga saat ini hasil capaiannya masih jauh dari target.

Staf Fungsional Bidang Perdagangan pada DKUPP setempat, Aditya Arya Guntoro mengatakan, adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sangat berdampak pada jumlah merosotnya pedagang pasar hewan. Sehingga, capaian retribusinya masih minim.

“Adanya PMK hingga kini masih begitu terasa. Jumlah transaksi hewan mengalami penurunan,” katanya, Sabtu (13/8/2022).

Bahkan, dari target yang dipatok untuk restribusi tersebut, capaiannya baru mencapai 30 persen. Kondisi ini menurutnya sangat jauh berbeda ketika belum ada PMK.

“Dari target Rp500 juta, yang tercapai masih Rp147,7 juta,” terangnya.

Ia pun menyebut, capaian ini di luar harapan. Sebab ditargetkan dalam sebulan dapat diperoleh Rp40 juta dari retribusi tersebut. Namun sampai dengan saat ini masih belum dapat terwujudkan.

Adit juga mengungkapkan, sepinya pedagang di pasar hewan dapat dirasakan di semua pasar hewan di semua kecamatan. Mulai dari pasar hewan di Kecamatan Banyuanyar, Maron, Leces, Muneng, Kecamatan Sumberasih.

Juga Pasar Hewan Tambakrejo, Kecamatan Tongas; Pasar Hewan Bucor, Kecamatan Pakuniran dan Pasar Hewan Kecamatan Besuk.

“Bisa jadi pedagang takut karena ada PMK. Sampai sekarang pun masih belum stabil,” ungkapannya.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya untuk pencegahan dan penanganan PMK. Salah satunya dengan terus mendorong peningkatan vaksinasi kepada ternak yang saat ini tengah dilakukan.

“Koordinasi pencegahan dan penanganan terus kami lakukan. Jika upaya tersebut dapat dilakukan dengan maksimal. Kami optimis kondisi pasar hewan akan kembali normal,” ujarnya.(*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional