Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Peristiwa · 4 Jul 2022 18:45 WIB

Kakak-adik Meninggal Akibat Tenggelam di Sungai, ini Kronologi Kejadiannya


					Kakak-adik Meninggal Akibat Tenggelam di Sungai, ini Kronologi Kejadiannya Perbesar

Maron,- Dua bocah kakak-beradik, D-M (11) dan adiknya M-B (7), warga Dusun Krajan RT/06 RW/03 Desa Puspan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, meninggal dunia setelah tenggelam di dam aliran sungai, Senin (4/7/22) pagi.

Kapolsek Maron Iptu Samiran menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, kedua korban tenggelam sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat itu korban bermain di anak Sungai Pekalen yang tak jauh dari rumah korban. Meski sempat pamit main, namun kedua orang tua korban tidak mengetahui jika dua anaknya main di sungai.

“Pada saat korban bermain, orang tuanya tidak mengetahui bahwa kedua anaknya itu bermain ke sungai,” kata Kapolsek saat ditemui di Mapolsek Maron.

Samiran menjelaskan, korban terseret arus sekitar 100 meter. Sebelum itu, korban tenggelam di Kedung (cekungan) sungai yang berkedalaman sekitar 2 meter dan lebar 2 meter.

“Korban yang kakaknya ini terseret arus sungai sampai sekitar 100 meter, sedangkan adiknya ini sekitar 40 meter,” jelas Samiran.

Korban diketahui tenggelam setelah ada warga yang lewat di sekitar sungai. Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas Maron, namun nyawanya tidak tertolong.

“Pihak keluarga korban sudah menerima kejadian ini dan menganggap hal itu sebagai musibah. Jadi jasad korban tidak diotopsi,” Samiran menambahkan.

Samiran mengimbau, Pemerintah Desa (Pemdes) Puspa menutup kedung, yang menjadi tempat tenggelamnya korban. Sebab jika dibiarkan, kejadian serupa bisa terulang.

“Kedung itu sebaiknya ditutup dengan batu atau cor agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini dikemudian hari. Menurut warga, kejadian seperti ini sudah terjadi tiga kali,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok

15 Juli 2025 - 19:04 WIB

Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf

15 Juli 2025 - 18:15 WIB

Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

15 Juli 2025 - 17:00 WIB

Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal

15 Juli 2025 - 13:51 WIB

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

14 Juli 2025 - 17:56 WIB

Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya

14 Juli 2025 - 16:21 WIB

Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

14 Juli 2025 - 15:07 WIB

Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

14 Juli 2025 - 14:26 WIB

Trending di Peristiwa