Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar Terisolasi Akibat Banjir Lahar Semeru, Puluhan Siswa SD Tak Bisa Sekolah Coret ‘Police Killed People’ Dua Pemuda Dibekuk Polisi

Kesehatan · 8 Jun 2022 17:49 WIB

Kasus Kematian Sapi Terpapar PMK Terus Bertambah, Peternak Minta Pemkab Pasuruan Turun Tangan


					Kasus Kematian Sapi Terpapar PMK Terus Bertambah, Peternak Minta Pemkab Pasuruan Turun Tangan Perbesar

Lumbang,- Angka kematian sapi perah akibat terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Panditan, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, kian hari terus bertambah.

Menurut salah seorang peternak sapi perah di desa tersebut, Ersa, setiap hari kurang lebih ada sekitar 8 sampai 10 ekor sapi di desanya mati. Namun jumlah totalnya, dia tidak mengetahui persis.

“Sudah dua minggu ini banyak sapi yang mati. Untuk totalnya, saya kurang tau,” kata Ersan kepada PANTURA7.com, Rabu (8/6/2022).

Dijelaskan Ersan, berbagai upaya sudah dilakukan untuk menanggulangi dampak penularan PMK terhadap ternaknya di kampungnya. Seperti pengobatan dan pemberian jamu tradisional.

Namun langkah-langkah yang dilakukan belum juga juga membuahkan hasil. Akibatnya, para peternak di desa tersebut memilih mengosongkan kandang atau menjual sapinya.

“Ini peternak banyak yang putus asa, bahkan yang belum kena penyakit banyak yang mengosongkan kandang,” jelasnya.

Ersan berharap, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan segera mencari solusi untuk menanggulangi wabah PMK. Sebab, para peternak saat ini terlanjur ketakutan.

“Pengobatan sementara ini hanya meraba-raba, tidak tahu cara mengobatinya. Kami berharap dinas terkait segera melakukan penyuluhan kepada peternak cara pengobatan hewan ternak yang terjangkit PMK,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional