Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Sosial · 18 Mei 2022 20:05 WIB

Bakorpaken Nilai Kelompok Mahfudijanto Bukan Aliran Sesat


					Bakorpaken Nilai Kelompok Mahfudijanto Bukan Aliran Sesat Perbesar

Pasuruan,- Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Pasuruan menggelar rapat guna membahas aliran terindikasi sesat yang disebarkan kelompok Mahfudijanto. Rapat itu digelar di Kantor Kejaksaan Kabupaten Pasuruan, Rabu (18/5/22) pagi.

Hasilnya, diputuskan bahwa itu kepercayaan yang dianut Mahfudin dan pengikutnya bukan aliran sesat, karena bukan ajaran baru. Sebaliknya, yang mereka anut merupakan pemikiran sesat.

“Mereka bukan termasuk kategori menyebarkan suatu ajaran baru atau ajaran yang menyimpang. Cuma dia itu ada kesesatan pemikiran,” kata Kasi Intel Kejari Kabupaten Pasuruan Jemmy Sandra.

Kesesatan pemikiran itu, dijelaskan Jemmy, disebabkan karena kelompok itu terdiri dari orang-oranh yang tidak bisa baca tulis Al-Quran. “Mereka hanya membaca arti terjemahan Al-Quran,” jelas dia.

“Mereka ini Islam. Mengapa dia tidak mengakui hadist, karena dia tidak tahu hadis,” Jemmy menambahkan.

Maka dari itu, dijelaskan Jemmy, Bakorpakem akan melakukan pembinaan terhadap kelompok Mahfudijanto dengan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasuruan dan psikiater.

Psikiater dipandang perlu dilibatkan karena Mahfudijanto pernah mengalami sakit dan koma. Dibawah alam sadar, Mahfudijanto bertemu seseorang untuk menyembuhkannya, yang justru menimbulkan sugesti bahwa ia telah berkomunikasi langsung dengan tuhan.

“Kalau secara psikologi itu halusinasi gitu lho, jadi nanti kita juga periksa kejiwaannya,” pungkas Jemmy.

Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok warga yang diduga aliran sesat, didatangi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasuruan pada Jumat (13/05/2022).

Dalam pertemuan tersebut tidak dicapai kesepakatan, kelompok terduga aliran sesat tetap kukuh menganggap ajarannya tidak menyimpang. Untuk itu, MUI Kabupaten Pasuruan pun berencana menggelar rapat lanjutan bersama Bakorpakem. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Sambangi MUI, Forum Peduli Akhlaq Desak Para Pemabuk di SGM Kraksaan Ditindak Tegas

28 April 2025 - 19:29 WIB

Nikah Dini di Lumajang Terancam Tak Dapat Bansos

28 April 2025 - 15:35 WIB

Gelar Halal Bihalal, IKA PMII UNZAH Genggong Rajut Harmoni Alumni

27 April 2025 - 21:22 WIB

Bantuan Anak Yatim di Lumajang: Proses Pengajuan dan Persyaratan Harus Jelas

27 April 2025 - 09:29 WIB

Trending di Sosial