Menu

Mode Gelap
Mengunjungi Stasiun Mrawan Jember, Jejak Sejarah dan Keindahan Alam di Puncak Jalur Kereta Api MUI Tolak Perubahan Perda Retribusi Tempat Hiburan Malam, Sesalkan Kebijakan Pemkot Probolinggo Jaringan Narkoba Keluarga di Jember Terbongkar, Ibu dan Anak Ditangkap Polisi Lumajang Targetkan Penurunan Kemiskinan hingga 6,86% pada 2026 Perubahan Perda Menyuburkan Tumbuhnya Tempat Hiburan Malam di Kota Probolinggo, Polemik Bermunculan Menuju 2026, Lumajang Fokus pada Lima Prioritas Strategis Pembangunan

Hukum & Kriminal · 29 Mar 2018 15:11 WIB

Wanita ini Jadi PSK Bukan Karena Kebutuhan Ekonomi, Ini Alasannya


					Wanita ini Jadi PSK Bukan Karena Kebutuhan Ekonomi, Ini Alasannya Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menjadi wanita pemuas laki-laki hidung belang, tak membuat SF (28) menyesal. Sebab, bagi wanita asal Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan itu, profesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) merupakan kebutuhan.

Tak seperti wanita kebanyakan yang menjadi PSK akibat faktor ekonomi, SF memutuskan terjun ke dunia prostitusi karena ingin mencari kepuasan batin. Sebab ia telah lama bercerai dengan suaminya, sehingga tak tersentuh laki-laki semenjak menjadi janda.

“Saya sudah lama cerai dengan suami mas, jadi saya bekerja seperti ini biar kebutuhan batin terpenuhi,” jelas janda 2 anak, yang mengaku baru sebulan menghuni warung remang-remang di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan ini, Kamis (29/3/2018).

Walau hanya menerima Rp 100 ribu dari pelanggannya, namun SF tak pernah mengeluh. “Setiap hari saya biasanya melayani 3 sampai 5 tamu mas, tiap tamu saya minta Rp 100 ribu. Soal uang gak masalah, yang terpenting kebutuhan batin saya terpenuhi mas, itu saja.” ujar SF sambil tersenyum.

Menurut SF, tak semua wanita yang menjadi PSK lantaran motif ekonomi. Selain faktor kebutuhan biologis, sebagiannya juga dilandasi oleh mahligai rumah tangga yang gagal. “Saya buktinya mas, perekonomian keluarga sudah terpenuhi, tapi nafkah batin tak kalah penting mas,” tuturnya seraya mengedipkan mata menggoda.

SF sendiri menjadi salah satu dari enam PSK yang terjaring razia Satuan Sabhara Polres Probolinggo. Mereka digaruk petugas saat sedang mangkal di warung remang-remang di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. (*).

 

 

 

Penulis : Moh. Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jaringan Narkoba Keluarga di Jember Terbongkar, Ibu dan Anak Ditangkap Polisi

10 Oktober 2025 - 17:55 WIB

Curi HP Milik Jamaah Salat, Residivis di Lumajang Ditangkap

9 Oktober 2025 - 14:19 WIB

Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor di Pasuruan Kembali Ditangkap

8 Oktober 2025 - 20:12 WIB

Meresahkan! Debt Collector Rampas Motor Warga di Kraksaan Gunakan Pisau

8 Oktober 2025 - 19:22 WIB

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Polres Pasuruan Kota Tetapkan Cucu Sebagai Tersangka Pembunuhan Neneknya Sendiri

7 Oktober 2025 - 16:02 WIB

Pinjam Uang Tak Diberi, Cucu di Pasuruan Habisi Nenek Sendiri dan Dibuang ke Sumur

6 Oktober 2025 - 13:43 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Trending di Sosial