Banyak Padi Roboh Akibat Hujan, Hasil Panen Merosot

Kotaanyar,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo memprediksi, puncak musim hujan akan berakhir awal April 2022. Berakhirnya puncak musim hujan ini, nyatanya diharapkan oleh petani.

Petani asal Desa Sambirampak Lor, Kecamatan Kotaanyar, Lukmanul Hakim misalnya. Ia berharap intensitas hujan yang tinggi segera reda.

Sebab, intensitas hujan yang tinggi membuat hasil panen petani menurun, terutama tanaman padi yang prosentase penurunannya bisa mencapai 40 persen dari kondisi normal.

Ia menjelaskan, saat ini hasil panen padi di sebidang sawah miliknya biasanya mencapai 2 ton. Namun saat musim hujan seperti saat ini, hasil panen turun menjadi sekitar 5 hingg 6 kwintal.

“Biasanya saya kalau panen itu hasilnya 2,5 ton sampai 3 ton kalau cuacanya stabil,” kata Lukmanul, Kamis (24/3/22).

Selain karena cuaca, merosotnya hasil panen padi juga disebabkan oleh kurangnya asopan pupuk. Hal itu terjadi karena pupuk susah didapat, kalaupun tersedia harganya melangit.

“Pupuk disini stoknya kekurangan dan mahal, ditambah keadaan cuaca buruk jadi tanamannya mudah rusak, ditambah angin padinya roboh,” ungkapnya.

Harapannya, Lukman melanjutkan, cuaca lekas membaik. “Sehingga para petani bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal,” ia memungkasi. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Baca Juga  Jelang Isra' Mi'raj, Harga Daging Sapi Meroket

Baca Juga

Harga Bawang Merah Tinggi, Pemkab Probolinggo Curigai Ada Monopoli

Probolinggo,- Naiknya harga bawang merah di Probolinggo tidak hanya karena faktor petani gagal panen, namun …