Menu

Mode Gelap
Dua Jurnalis ‘Duel’ Perebutkan Posisi Ketua PWI Probolinggo Raya Truk Muat Amunisi Milik TNI Terbakar di Tol Gempol, Keluarkan Suara Ledakan 893 Warga Kab. Probolinggo Bakal Berangkat Haji Tahun ini, Terbanyak dari Pulau Gili Baru 60 Persen Desa di Pasuruan Patuhi Laporan Digital, Kejaksaan Ingatkan Pentingnya Transparansi Polisi Periksa Dua Saksi Pasca Pesta Miras Maut di Temenggungan Probolinggo Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

Hukum & Kriminal · 17 Mar 2022 18:37 WIB

Curanmor Marak, Kapolres Probolinggo Ibaratkan Lingkaran Setan


					Curanmor Marak, Kapolres Probolinggo Ibaratkan Lingkaran Setan Perbesar

Probolinggo,- Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi akhirnya menanggapi maraknya pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah hukumnya. Ia menilai, salah satu faktor atau penyebab maraknya curanmor karena masih banyak masyarakat berminat.

Arsya memastikan jika minat masyarakat kepada kendaraan curian berkurang maka secara otomatis hal tersebut mengurangi niat pelaku untuk berkerja. Tapi, jika kendaraan curian masih diminati, maka menjadi mustahil untuk mencegah tindak kriminalitas tersebut.

“Kalau pasarnya masih ada, ya pelakunya juga pasti ada, jika masih ada peminatnya ya tidak akan berhenti pelakunya. Ya curanmor ini sudah seperti lingkaran setan, ketika satu pelaku kami amankan, maka seribu pelaku muncul,” kata Arsya, Kamis (17/3/2022).

Terlebih, lanjut Arsya, para pelaku kebanyakan sudah sering keluar masuk penjara (residivis). Tentunya, ketika pelaku sudah pernah ditahan, pengetahuan dan kehati-hatiannya semakin meningkat. Hal itu, setelah pelaku mendapat pengalaman dalam tahanan.

“Karena pelaku rata-rata residivis, keluar tambah gila. Otomatis kegagalannya sebelumnya juga jadi pertimbangan agar ketika melancarkan aksinya tidak sampai tertangkap warga atau aparat. Ya curanmor ini sudah jadi fenomena,” ungkap Arsya.

Oleh karena itu, sambung perwira kelahiran Aceh ini, untuk mencegah maraknya curanmor, selain mengurangi minat kendaraan curian, masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaannya saat meninggalkan kendaraannya, baik di tempat ramai terlebih jauh dari jangkauan.

“Dan rata-rata, biasanya orang yang punya kendaraan lengkap itu kewaspadaannya tinggi, karena kendaraan yang dibelinya hasil jerih payahnya sendiri. Jadi tingkatkan kewaspadaan dan segera laporkan jika memang mendapati orang mencurigakan,” pinta Arsya. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polisi Periksa Dua Saksi Pasca Pesta Miras Maut di Temenggungan Probolinggo

5 Mei 2025 - 18:36 WIB

Lima Remaja jadi Tersangka Pengrusakan Cafe ANT, Motifnya Bikin Melongo

5 Mei 2025 - 16:19 WIB

Diklarifikasi BPD, Warga Sebut Kades Temenggungan Ikut Tenggak Miras

5 Mei 2025 - 13:48 WIB

Dinilai jadi Dalang Pesta Miras, BPD Temenggungan Probolinggo Minta Kades Dipecat

5 Mei 2025 - 12:55 WIB

Papdesi Probolinggo Sayangkan Ada Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan

4 Mei 2025 - 21:28 WIB

Polres Pasuruan Kota Jaring Puluhan Motor dalam Razia Balap Liar

4 Mei 2025 - 20:42 WIB

NU dan Muhammadiyah Desak APH Tegas Tangani Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo

4 Mei 2025 - 19:07 WIB

Kades Temenggungan Klaim Tidak Terlibat Pesta Miras, Saksi Beberkan Fakta Sebaliknya

4 Mei 2025 - 18:49 WIB

Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa

3 Mei 2025 - 15:51 WIB

Trending di Hukum & Kriminal