Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Ekonomi · 4 Mar 2022 17:04 WIB

Pasokan Cukup, Harga Minyak Goreng Normal


					Pasokan Cukup, Harga Minyak Goreng Normal Perbesar

Probolinggo – Minyak goreng yang sebelumnya langka, kini gampang ditemukan di pasaran. Hal ini tak lepas dari stok minyak goreng yang sudah mulai normal dan harganya tidak lagi melambung.

Sejak beberapa hari yang lalu, minyak goreng kemasan, maupun minyak goreng curah, mulai dapat ditemui di pasaran. Bahkan, tidak ditemui lagi antrean warga yang membeli minyak goreng di toko maupun swalayan.

“Ketersediaan minyak goreng ini mulai mendekati normal, jika dibandingkan pada awal- awal kelangkaan minyak goreng. Selain itu, selama warga tidak panic buying dan tidak membeli diatas HET, stok minyak goreng aman,” ujar Kepala Dinas Koperasi Udaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), Fitriawati, Jumat (4/3/2022).

Selian ketersediaan minyak goreng mendekati normal, juga dijual di toko-toko sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni, Rp14 ribu per liter. Namun, hingga saat ini masih ditemui minyak goreng yang dijual melalui online dengan harga di atas HET, dan masih ada sejumlah warga yang membelinya.

“Harga minyak goreng ini sudah normal, namun, jika warga membeli minyak goreng dengan harga mahal maka akan dimanfaatkan oleh penjual dengan menjual minyak goreng subsidi,” imbuhnya.

Diketahui, sejak awal tahun 2022, minyak goreng mengalami kelangkaan di pasaran. Tak hanya itu, jika minyak goreng tersebut ada, maka harganya akan mahal. Hal tersebut diketahui karena stok dari distributor sedang kosong, sehingga menjadi salah satu faktor langka dan mahalnya minyak goreng. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi