Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Ekonomi · 10 Nov 2021 17:10 WIB

Momentum Pilkades, Upal Menyebar, Penjual Nasi di Kraksaan Jadi Korban


					Momentum Pilkades, Upal Menyebar, Penjual Nasi di Kraksaan Jadi Korban Perbesar

KRAKSAAN,- Peredaran uang palsu (upal) kembali terjadi di Kabupaten Probolinggo. Kali ini, Sri (53) warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan menjadi korbannya. Beruntungnya, upal yang diterimanya tidak berjumlah besar, hanya selembar uang Rp100 ribu.

Ia memperoleh upal dari pembeli nasinya, Selasa (9/11/2021) atau bersamaan denga hari terakhir pendaftaran bakal calon kepala desa (bacakades). Selama ini, korban membuka usaha kecil-kecilan dengan berjualan nasi di sebelah timur Gedung Islamic Centre (GIC) Kraksaan setiap pagi.

“Kalau kemarin kondisinya (upal) masih bagus seperti uang baru, sekarang sudah agak lusuh. Kemungkinan hasil dari kemarin pagi, tapi ya untungnya cuma selembar. Baru kali ini dapat uang palsu dari hasil jualan,” kata Sri, Rabu (10/11/2021).

Uang palsu itu ia ketahui setelah warungnya tutup dan dirinya pergi ke Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, untuk membeli keperluan dapur. Saat membayar dan hendak pulang, tiba-tiba saja kasir toko memanggilnya.

“Saya kira ada apa, ternyata saya diberitahu kalau salah satu uang yang saya bayarkan itu palsu. Karena waktu itu saya bayar Rp300 ribu, kalau yang lainnya asli hanya Rp100 ribu saja yang palsu. Kaget juga dengernya pas tahu itu uang palsu,” tutur Sri.

Sementara itu, Ahmad Munajib, salah seorang warga sekitar menduga, peredaran upal ini tidak terlepas dari momentum Pilkades di 253 desa. Menurutnya, bukan tidak mungkin jika oknum tim sukses bacakades menyebarkan upal.

“Kalau bicara karekteristik Pilkades di Kabupaten Probolinggo, sudah bukan rahasia lagi kalau demi kemenangan itu menggunakan uang untuk cari suara. Dan bisa jadi, uang palsu juga disebarkan, karena masyarakat tidak bakal mengecek itu asli atau palsu,” katanya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi