Menu

Mode Gelap
Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS Diguyur Hujan Dua Hari, Jembatan Penghubung Kecamatan di Lumajang Putus Total Polres Probolinggo Kota Ringkus 10 Tersangka Narkoba Jaringan Madura, Sita 39,66 Gram Sabu Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

Ekonomi · 10 Nov 2021 17:10 WIB

Momentum Pilkades, Upal Menyebar, Penjual Nasi di Kraksaan Jadi Korban


					Momentum Pilkades, Upal Menyebar, Penjual Nasi di Kraksaan Jadi Korban Perbesar

KRAKSAAN,- Peredaran uang palsu (upal) kembali terjadi di Kabupaten Probolinggo. Kali ini, Sri (53) warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan menjadi korbannya. Beruntungnya, upal yang diterimanya tidak berjumlah besar, hanya selembar uang Rp100 ribu.

Ia memperoleh upal dari pembeli nasinya, Selasa (9/11/2021) atau bersamaan denga hari terakhir pendaftaran bakal calon kepala desa (bacakades). Selama ini, korban membuka usaha kecil-kecilan dengan berjualan nasi di sebelah timur Gedung Islamic Centre (GIC) Kraksaan setiap pagi.

“Kalau kemarin kondisinya (upal) masih bagus seperti uang baru, sekarang sudah agak lusuh. Kemungkinan hasil dari kemarin pagi, tapi ya untungnya cuma selembar. Baru kali ini dapat uang palsu dari hasil jualan,” kata Sri, Rabu (10/11/2021).

Uang palsu itu ia ketahui setelah warungnya tutup dan dirinya pergi ke Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, untuk membeli keperluan dapur. Saat membayar dan hendak pulang, tiba-tiba saja kasir toko memanggilnya.

“Saya kira ada apa, ternyata saya diberitahu kalau salah satu uang yang saya bayarkan itu palsu. Karena waktu itu saya bayar Rp300 ribu, kalau yang lainnya asli hanya Rp100 ribu saja yang palsu. Kaget juga dengernya pas tahu itu uang palsu,” tutur Sri.

Sementara itu, Ahmad Munajib, salah seorang warga sekitar menduga, peredaran upal ini tidak terlepas dari momentum Pilkades di 253 desa. Menurutnya, bukan tidak mungkin jika oknum tim sukses bacakades menyebarkan upal.

“Kalau bicara karekteristik Pilkades di Kabupaten Probolinggo, sudah bukan rahasia lagi kalau demi kemenangan itu menggunakan uang untuk cari suara. Dan bisa jadi, uang palsu juga disebarkan, karena masyarakat tidak bakal mengecek itu asli atau palsu,” katanya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi