Menu

Mode Gelap
Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia

Lingkungan · 4 Nov 2021 16:38 WIB

Dikeluhkan Warga, Jalan Penghubung 3 Kecamatan Diperbaiki


					Dikeluhkan Warga, Jalan Penghubung 3 Kecamatan Diperbaiki Perbesar

KREJENGAN,- Perbaikan dan pemeliharaan jalan penghubung tiga kecamatan, Krejengan, Kraksaan dan Gading kembali dilakukan. Sebelumnya, kondisi jalan tersebut sering dikeluhkan warga sekitar dan dinilai bisa membahayakan pengguna jalan.

Jalan yang diperbaiki itu berlokasi di Desa Sentong, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Ruas jalan itu sudah sering rusak, sekalipun sudah beberapa kali diperbaiki warga sekitar secara swadaya.

“Ya, yang kami khawatirkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Jadinya kami lakukan pemeliharaan jalan ini, dan beberapa jalan yang menjadi bagian kerja kami, seperti di Desa Kaliacar, Kecamatan Gading,” kata Wakil Koordinator Wilayah Krejengan, Abdul Ghofur, Kamis (4/11/2021).

Pemeliharaan kali ini, lanjut Ghofur, sementara memakai kawat besi, pasir yang dibungkus karung (sandbag), koral, pasir dan semen. Setidaknya, hal itu bisa mencegah adanya kecelakaan lalu lintas dan mengurangi kekhawatiran masyarakat dan pengguna jalan.

“Sebenarnya untuk jalan ini sudah diajukan perbaikan total, tapi untuk anggarannya bukan masuk tahun ini. Kalau pasca ini masih rusak lagi, ya diperbaiki lagi dan untuk perbaikan ini anggaran yang saya terima hanya Rp500 ribu,” ungkap Ghofur.

Sebab, sambung Ghofur, penyebab kerusakan jalan penghubung tiga kecamatan itu faktor usia. Sehingga kalau tidak kunjung diperbaiki total dampaknya kerusakan terus-menerus meskipun sudah sering dipelihara. Bahkan, kerusakan jalannya bisa-bisa berpindah ke jalan lainnya.

“Untuk perbaikan total itu diperkirakan tahun anggaran 2022 tapi kepastiannya saya belum tahu. Kalau untuk pengajuan perbaikan totalnya sudah, selebihnya itu bukan urusan kami, kami hanya pekerja di lapangan,” tutur pria asal Kecamatan Maron ini.

Sementara itu, Moh. Toyyib Algaffar, warga Desa Sentong, Kecamatan Krejengan mengatakan, jalan tersebut sering rusak meski sudah diperbaiki melalui swadaya masyarakat. Bahkan, warga sekitar memasang batang tanaman pisang sebagai rambu-rambu.

“Kalau sudah kami tidak punya uang, ya terpaksa pakai dahan pisang sebagai rambu-rambu. Oleh karena itu, percuma kalau tidak diperbaiki total, bakal rusak lagi kalau memang faktor usia. Kalau tidak diperbaiki total, ya menghamburkan uang nantinya,” katanya. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan