Menu

Mode Gelap
Bus Pariwisata Kecelakaan di Jalur Bromo, 6 Penumpang Tewas Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

Ekonomi · 5 Sep 2021 18:59 WIB

PTM Dimulai, Perajin Seragam Sekolah Banjir Pesanan


					PTM Dimulai, Perajin Seragam Sekolah Banjir Pesanan Perbesar

PASURUAN,- Perajin seragam sekolah di Kota Pasuruan mulai kebanjiran pesanan seiring kembali diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Salah satunya, usaha konveksi milik Iin Sinaifa (61), warga Jl. Erlangga, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo.

Pemilik Konveksi, Iin Sinaifa mengatakan, pesananan seragam sekolah bervariasi. Ada pesanan untuk siswa SD, SMP sampai SMA. Banyaknya pesanan, membuat omset penjualan bisa mencapai Rp 15 juta perhari.

“Kalau dibuat rata-rata, Insya-Allah bisa Rp 15 juta per hari,” kata Iin kepada PANTURA7.com, Minggu (5/9/21).

Menurut Iin, pesanan seragam sekolah bukan hanya dari Kota Pasuruan saja. Melainkan juga datang dari berbagai daerah, seperti dari wilayah Probolinggo dan Bondowoso.

“Ada yang dari Probolinggo hingg Bondowoso yang pesan,” terangnya menjelaskan.

Konveksi yang berdiri sejak tahun 1986 itu, sudah memiliki 3 cabang dan 15 karyawan di wilayah Kota Pasuruan. Dalam sehari, usaha rumahan ini bisa mengerjakan 500 hingga 600 biji seragam.

“Untuk harga, kalau seragam SD persetelnya Rp 100 ribu, seragam SMA Rp 130 ribu. Sedangkan seragam batik, selisih harganya Rp 15 ribu,” bener dia.

Sementara itu, menurut pembeli seragam, Hariyono (45) warga Kota Pasuruan menjelaskan, ia sudah langganan membeli seragam di konveksi milik Iin karena kwalitasnya dinilai bagus.

“Saya ke konveksi ini untuk membelikan seragam anak saya yang SD, seragam pramuka. Kalau seragam yang lain sudah ada dari sekolah,” ungkap Hariyono. (*)

 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Trending di Ekonomi