Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Pemerintahan · 1 Sep 2021 18:21 WIB

Tagihan Mahal, Dishub Survei dan Rasionalisasi PJU


					Tagihan Mahal, Dishub Survei dan Rasionalisasi PJU Perbesar

KRAKSAAN,- Tagihan listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) cukup besar. Setiap bulannya ditaksir mencapai Rp2,3 miliar yang harus dibayar.

Oleh karenanya Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo mensurvei lapangan dan melakukan rasionalisasi PJU untuk menekan tagihan.

Kadishub Kabupaten Probolinggo, Taufiq Alamai mengatakan, besarnya tagihan tersebut ditengarai karena penggunaan PJU yang masih belum efisien sehingga membengkak. Sejak beberapa bulan lalu Dishub bersama tim PLN melakukan survei langsung ke lapangan.

Survei itu, menurut Taufiq, untuk memastikan PJU di Kabupaten Probolinggo dan masuk tagihan PJU, sesuai dengan data di lapangan. Terlebih, penggunaan PJU tak maksimal setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Raisonalisasi sebenarnya bertahap dilakukan awal tahun lalu, tapi dua bulan belakangan ini lebih digencarkan, dan upaya yang dilakukan di antaranya melakukan penggantian lampu dari merkuri ke LED,” kata Taufiq, Rabu (1/9/2021).

Tidak hanya itu, sambung Taufiq, pengecekan pada beban-beban yang tak terduga juga dilakukan. Pasalnya masih banyak ditemukan sambungan ilegal di sepanjang jalan kabupaten yang turut dirapikan, termasuk PJU yang tidak dalam wewenangnya.

“Ada sambungan yang dilkakukan oleh warga semuanya sudah dirapikan. Alhamdulillah, untuk tagihan bulan Juli ini sudah turun jadi Rp1,7 miliar, ya sedikit hemat lah untuk tagihannya,” ungkap mantan Plt Disperindag Kabupaten Probolinggo ini.

Hingga kini, lanjut Taufiq, pihaknya masih memetakan beban-beban yang tak terduga. Dan itu, perlu ketelitian dan kesabaran sebab jaringan yang tersambung kadang kala terlihat samar. Sehingga lolos saat petugas melakukan pengecekan di lapangan.

“Terus kami lakukan upaya agar rasionalisasi dapat berjalan maksimal, sehingga tagihan juga menjadi berkurang,” tutur pria yang pernah duduk sebagai Camat Gading ini. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Galakkan Siskamling Guna Cegah Gangguan Keamanan

13 September 2025 - 15:38 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Trending di Pemerintahan