Menu

Mode Gelap
Menjelang Fajar, Maling Gasak Motor di Warung Kopi Giras Pasuruan Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno

Pendidikan · 19 Feb 2018 12:14 WIB

Polisi Sebut Ambruknya Gedung SDN Palang Besi II Karena Kesalahan Prosedur


					Polisi Sebut Ambruknya Gedung SDN Palang Besi II Karena Kesalahan Prosedur Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Proses penyelidikan pasca ambruknya atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) Palang Besi 2, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo beberapa waktu lalu terus dilakukan oleh Polres Probolinggo. Hasilnya, petugas menemukan indikasi kesalahan prosedur dalam proses renovasi gedung yang dilakukan pada tahun 2012 lalu.

Dari catatan polisi, 3 ruang kelas yang ambruk merupakan bangunan baru, dengan biaya pagu sebesar Rp. 64 juta. Artinya, ketiga ruangan itu dibangun dengan dana Rp. 192 juta yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Seharusnya, bangunan berangka atap galvalum itu bertahan selama 20 tahun, sesuai dengan garansi dari pihak kontraktor.

Nyatanya, tak sampai 6 tahun dari masa renovasi, atap gedung sudah ambruk, pada Senin 12 Februari lalu. Runtuhnya bangunan membuat meja dan kursi belajar rusak parah, akibat tertimpa rangka galvalum dan genteng. Beruntung musibah itu tidak menimbulkan korban jiwa.

“Kami telah mengumpulkan beberapa barang bukti, dan sudah memintai keterangan pihak-pihak terkait. Dugaan sementara, ada kesalahan prosedur,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Riyanto, Senin (19/2/2018).

Kesalahan prosedur itu, jelas Riyanto adalah penggunaan rangka galvalum yang terlalu tipis. Dampaknya, saat diguyur hujan deras atau terkena angin kencang, atap gedung sekolah yang memiliki 76 anak didik itu mudah ambruk.

“Rangka galvalumnya terlalu tipis, tak sesuai prosedur. Indikasi korupsinya kelihatan dari sini,” papar mantan Kasat Reskrim Polresta Pasuruan ini.

Sementara Kepala SDN Palang Besi 2, Nurul Kustifah mengatakan bahwa pihaknya bakal menagih janji dari kontraktor, terkait garansi pemakaian 20 tahun. Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, perihal rencana renovasi gedung. “Kami akan tagih janji kontraktornya,” jelas Nurul. (maf/arf).

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dulu Hanya Makan Sekali Sehari, Kini Siswa SD Ini Bisa Makan Dua Kali Berkat Program MBG

29 Agustus 2025 - 18:50 WIB

Polinema Jadi Harapan Baru Lumajang Cetak SDM Berdaya Saing Global

28 Agustus 2025 - 16:34 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Sekolah Rakyat Segera Dimulai, Asrama dan Ruang Kelas Dikenalkan

11 Juli 2025 - 04:47 WIB

Trending di Pendidikan