Menu

Mode Gelap
Antisipasi Macet, Polres Pasuruan Atur Penyekatan dan Kantong Parkir untuk Haul KH Abdul Hamid ke-44 Gelombang Demonstrasi di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Mahasiswa Tuntut Keadilan dan Reformasi Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan di Kedungsupit Probolinggo, Motif Masih Diselidiki Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM PT. KAI Daop 9 Jember Eksekusi Aset Rumah Dinas di Kota Probolinggo, Diklaim Penghuni Sejak 2005

Kesehatan · 8 Jul 2021 15:50 WIB

RSUD Bangil Kewalahan, Pelayanan Terapkan Sistem Buka-tutup


					RSUD Bangil Kewalahan, Pelayanan Terapkan Sistem Buka-tutup Perbesar

BANGIL,- Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Pasuruan, membuat RSUD Bangil kewalahan. Alhasil, rumah sakit plat merah itu pun menerapkan sistem buka-tutup layanan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Kebijakan itu terlihat dalam pamflet yang tertera di sejumlah titik di RSUD Bangil. Dalam pemberitahuan itu juga disebutkan bahwa ruang IGD, Ruang Perawatan Isolasi dan Rawat Intensif COVID-19 di RSUD Bangil saat ini penuh.

“Mulai tanggal 7 Juli 2021 pukul 15.00 WIB, pelayanan IGD diberlakukan SISTEM BUKA TUTUP sesuai ketersediaan tempat tidur dan titik oksigen yang ada. Bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan penanganan kegawatdaruratan agar bisa mengakses rumah sakit lain yang terdekat,” tulis pemberitahuan yang ditandatangani Direktur RSUD Bangil, dr. Arma Rosalina.

Saat dikonfirmasi sambungan seluler, dr. Arma Rosalina membenarkan pemberitahuan tersebut. “Benar, pakai sistem buka tutup,” kata dr. Arma, Kamis (8/7/21).

Humas RSUD Bangil M. Hayat menjelaskan, IGD RSUD Bangil untuk sementara tidak melayani masyarakat yang hendak berobat. Kebijakan itu berlaku sembari menunggu ruang pelayanan yang tersedia kosong.

“Saat ini beberapa ruangan sudah penuh semuanya. Buka tutup maksudnya IGD ditutup sembari menunggu pasien di IGD bergeser ke rawat inap. Kalau sudah ada yang kosong baru dibuka,” jelas Hayat.

Ruang rawat inap di IGD yang berjumlah 40 kamar sudah penuh. Idealnya, tutur Hayat, ruang rawat inap IGD hanya terisi 26 pasien. Jika dipaksakan sesuai kapasitas, pelayanan tidak akan maksimal.

“Dengan kondisi demikian, maka pasien yang hendak berobat ke IGD RSUD Bangil akan diarahkan ke rumah sakit lain,” beber dia.

Ia menambahkan, 162 ruang rawat intensif dan ruang rawat isolasi Covid-19 di RSUD Bangil juga penuh terisi pasien. Pihaknya belum bisa memastikan, sampai kapan pelayanan buka-tutup diberlakukan.

“Karena lonjakan pasien Covid-19 di Pasuruan terus naik,” ujarnya menegaskan.

Sementata, pasien yang akan berobat di poli atau rawat jalan, jelas Hayat, masih dilayani. “Untuk pasien berobat ke poli atau rawat jalan, masih dilayani,” tandasnya. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

 

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional