RSUD Bangil Kewalahan, Pelayanan Terapkan Sistem Buka-tutup

BANGIL,- Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Pasuruan, membuat RSUD Bangil kewalahan. Alhasil, rumah sakit plat merah itu pun menerapkan sistem buka-tutup layanan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Kebijakan itu terlihat dalam pamflet yang tertera di sejumlah titik di RSUD Bangil. Dalam pemberitahuan itu juga disebutkan bahwa ruang IGD, Ruang Perawatan Isolasi dan Rawat Intensif COVID-19 di RSUD Bangil saat ini penuh.

“Mulai tanggal 7 Juli 2021 pukul 15.00 WIB, pelayanan IGD diberlakukan SISTEM BUKA TUTUP sesuai ketersediaan tempat tidur dan titik oksigen yang ada. Bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan penanganan kegawatdaruratan agar bisa mengakses rumah sakit lain yang terdekat,” tulis pemberitahuan yang ditandatangani Direktur RSUD Bangil, dr. Arma Rosalina.

Saat dikonfirmasi sambungan seluler, dr. Arma Rosalina membenarkan pemberitahuan tersebut. “Benar, pakai sistem buka tutup,” kata dr. Arma, Kamis (8/7/21).

Humas RSUD Bangil M. Hayat menjelaskan, IGD RSUD Bangil untuk sementara tidak melayani masyarakat yang hendak berobat. Kebijakan itu berlaku sembari menunggu ruang pelayanan yang tersedia kosong.

“Saat ini beberapa ruangan sudah penuh semuanya. Buka tutup maksudnya IGD ditutup sembari menunggu pasien di IGD bergeser ke rawat inap. Kalau sudah ada yang kosong baru dibuka,” jelas Hayat.

Ruang rawat inap di IGD yang berjumlah 40 kamar sudah penuh. Idealnya, tutur Hayat, ruang rawat inap IGD hanya terisi 26 pasien. Jika dipaksakan sesuai kapasitas, pelayanan tidak akan maksimal.

“Dengan kondisi demikian, maka pasien yang hendak berobat ke IGD RSUD Bangil akan diarahkan ke rumah sakit lain,” beber dia.

Ia menambahkan, 162 ruang rawat intensif dan ruang rawat isolasi Covid-19 di RSUD Bangil juga penuh terisi pasien. Pihaknya belum bisa memastikan, sampai kapan pelayanan buka-tutup diberlakukan.

Baca Juga  Tertular Covid-19 dari Suami, Perempuan Giliketapang Dievakuasi

“Karena lonjakan pasien Covid-19 di Pasuruan terus naik,” ujarnya menegaskan.

Sementata, pasien yang akan berobat di poli atau rawat jalan, jelas Hayat, masih dilayani. “Untuk pasien berobat ke poli atau rawat jalan, masih dilayani,” tandasnya. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

 

Baca Juga

Sejak Januari-Maret, Puluhan Warga Kota Probolinggo Terjangkit DBD

Probolinggo,- Selama tiga bulan terakhir, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kota mendata, …