PASURUAN,- Tim Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Pasuruan, terus mentracing kontak erat pasien Covid-19 dari klaster ziarah wali limo. Hasilnya, klaster ziarah keagamaan ini ternyata sudah menyasar pesantren.
Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, salah satu peserta rombongan ziarah wali limo, merupakan salah seorang santriwati pondok pesantren di Kota Pasuruan. Saat ini, ia sudah kembali ke pondok.
“Kami sudah melakukan tracing, 44 santriwati sudah kami tes. Hasilnya, dari 44 yang dites, 27 diantaranya dinyatakan positif Covid-19,” kata Gus Ipul dalam rilis kasus Covid-19 terbaru, Rabu (23/6/2021) sore.
Bagi yang terkonfirmasi positif Covid-19, imbuh Gus Ipul, maka penanganannya dengan menerapkan karantina pasien di sejumlah rumah singgah. Jika pasien mengalami gejala, bisa dirujuk ke RSUD dr. R Soedarsono.
Ditanya apakah pondok pesantren tersebut ditutup atau tidak, Gus Ipul memastikan bahwa pesantren tidak ditutup. Alasannya, karena sudah ada screening ketat di pondok.
“Mana yang kontak erat kita pisahkan dan kemudian yang kontak erat inilah yang kita tes,” tandas salah satu ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) ini.
Untuk pembatasan aktifitas kegiatan di pondok esantren, menurut Gus Ipul, sementara ini belum ada pembatasan aktifitas ataupun lockdown.
“Tapi kita amati terus, kita kerja sama dengan pengasuh untuk melihat mana-mana ada semacam indikasi atau tidak. Nanti jika ada gejala akan ditindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan,” beber dia.
Di area pondok pesantren tersebut dilakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah melakukan disinfeksi di area pondok dan lingkungan sekitar atau disinfektan oleh Dinas kesehatan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pengasuh pondok pesantren yang memberikan kesempatan kepada dinas kesehatan untuk melakukan upaya-upaya yang semestinya. Atas keterbukaan pengasuh itulah kami bisa dapat leluasa untuk memastikan bahwa upaya untuk memutus mata rantai ini bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Gus Ipul menambahkan, selain klaster wali 5, juga ada tambahan dari tempat lain. Misalnya klaster dewan setelah salah satu anggota DPRD Kota Pasuruan positif, ada juga beberapa pegawai Pemkot dan rumah sakit yang positif Covid-19. Bahkan dari kantor-kantor yang lain juga melaporkan ada kasus.
“Semuanya direspon dan semuanya yang positif mengikuti proses dengan karantina yang sudah standar,” pungkasnya.(*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah