Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Hukum & Kriminal · 27 Mei 2021 18:17 WIB

Buntut Kasus Asusila, Sekdes di Gending Diminta Mundur


					Buntut Kasus Asusila, Sekdes di Gending Diminta Mundur Perbesar

GENDING,- Kasus persetubuhan anak di bawah umur yang terjadi di Desa Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo berbuntut panjang. Terbaru, muncul permintaan sebagian masyarakat agar Sekretaris Desa (Sekdes) di Gending mundur dari jabatannya.

Permintaan itu disampaikan sebagian masyarakat melalui surat kepada Kepala Desa (Kades) dan Ketua BPD dengan tembusan Camat Gending dan Bupati Probolinggo. Surat itu juga dilampiri 250 tanda tangan warga.

Koordinator lapangan, Deni Ilhami mengatakan, permintaan pemberhentian Sekdes Qusyairi oleh warga terkait kasus asusila di desa setempat. Soalnya, ada dugaan Sekdes meminta sejumlah uang kepada pihak pelaku asusila sebagai tanda damai.

Oleh karena itu, menurut Deni, masyarakat mengetahui kejadian tersebut, lalu sepakat meminta Qusyairi mundur dari jabatannya. Dengan demikian akan terwujudnya pemerintah desa yang jujur, bersih, adil dan profesional kepada masyarakatnya sendiri.

“Tadi sudah kami serahkan kepada pihak desa dan BPD, apalagi dia (Qusyairi) bukan asli warga sini. Kami sampaikan semua dalam surat bagaimana pelayanannya dia kepada masyarakat selama menjabat sebagai sekdes,” kata Deni, Kamis (27/5/2021).

Penyerahan surat itu, lanjut Deni, masyarakat memberi kesempatan kepada pemerintah desa selama 14 hari ke depan untuk memberhentikan sekdesnya. Apabila dalam waktu itu belum ada keputusan, Deni memastikan akan ada demo di kantor desa.

“Terbukti kalau pelayanannya yang bersangkutan tidak cocok untuk masyarakat sini, jika dilihat dari masyarakat yang bertandatangan menyepakati pemberhentiannya, terlebih saat mencoba menyelesaikan kasus asusila warga sini dengan meminta uang dengan jumlah besar,” ujarnya.

Sekadar informasi, adanya polemik ini bermula setelah adanya kasus asusila yang pelaku dan korbannya sama-sama berasal dari Desa Banyuanyar Lor. Kemudian Qusyairi diduga terlibat untuk menyelesaikan kasus itu dengan meminta uang Rp85 juta kepada keluarga pelaku.

Kasus asusila itu dilakukan AM, yang diduga mencabuli SR (16) warga Desa Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, November 2020 lalu. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo, Senin (1/2/2021).

Setelah menjadi korban pencabulan dan penganiayaan, SR tiba-tiba saja pergi tanpa pamit dari rumahnya, Jumat (12/2/2021). Hampir sebulan lebih, keberadaan keduanya belum diketahui, sebelum akhirnya menyerahkan diri ke Polres Probolinggo, Sabtu (20/3/2021).(*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa

18 Juni 2025 - 19:33 WIB

Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan

18 Juni 2025 - 15:47 WIB

Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya

18 Juni 2025 - 13:23 WIB

Tersangka Pembunuhan Wanita di Pasuruan Ngaku Kenal Korban Sejak 4 Tahun Lalu

17 Juni 2025 - 16:29 WIB

Wanita Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Pasuruan, Dua Pria Jadi Tersangka

17 Juni 2025 - 13:45 WIB

Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

16 Juni 2025 - 04:37 WIB

Tersangka Sabu Asal Nguling Diciduk, Polisi Kembangkan hingga Tangkap Pemasok di Probolinggo

15 Juni 2025 - 18:39 WIB

Komplotan Pencuri Motor di Lumajang dan Malang Dibongkar, Ditembak saat Penangkapan

13 Juni 2025 - 20:44 WIB

Kades Ambal-Ambil Pasuruan jadi Tersangka Kasus Korupsi Rp448 Juta

13 Juni 2025 - 16:16 WIB

Trending di Hukum & Kriminal