Menu

Mode Gelap
Tak Diunggulkan, Cabor Kurash Kabupaten Probolinggo Justru Sumbang Medali Emas dan Perunggu Alun-alun Bakal Dipercantik, Pemkot Probolinggo Segera Relokasi PKL Jolen Simbol Kerukunan dan Warisan Budaya Desa Senduro Pemuda Desa Patemon Probolinggo Dikabarkan Meninggal Usai Tenggak Miras Oplosan, Benarkah? Polres Pasuruan Kota Gagalkan Pengiriman TKI Ilegal, Enam Orang Diamankan Para Difabel di Kota Probolinggo Digerojok Bantuan Puluhan Juta, Dini Rahmania Beri Pesan Begini

Kesehatan · 10 Mar 2021 11:54 WIB

Belum Ada Data Pedagang, Vaksinisasi Tertunda


					Belum Ada Data Pedagang, Vaksinisasi Tertunda Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pelaksanaan vaksinisasi pedagang di Pasar Semampir terancam ditunda. Pasalnya, kegiatan yang direncanakan digelar pada pekan ini tersebut belum menemukan titik terang.

Kepala Puskesmas Kraksaan, Nuryakub mengatakan, sejak pekan lalu pihaknya sudh menjalin komunikasi dengan pihak pasar untuk vaksinisasi pedagang. Namun, saat ini stok vaksin yang tersedia di Puskesmas Kraksaan kosong sehingga vaksinasi tertunda.

“Kalau untuk komunikasinya sebenarnya sudah beberapa hari sebelumnya, tapi kebetulan sampai saat ini stok vaksin masih kosong, jadi terkait pelaksanaanya masih menunggu vaksin ini,” kata Nuryakub, Rabu (10/3/2021).

Selain kekosongan vaksin, lanjut Nuryakub, pihaknya juga masih menunggu data pedagang dari pihak pasar yang akan divaksin. Sebab, hingga saat ini pihak pasar masih belum menyetor data tersebut. Secara otomatis belum bisa ditentukan kapan dana di mana vaksinasi akan digelar.

“Jika nantinya data pedagang pasar yang akan divaksin mencapai 300 oramg, maka lokasi vaksinisasinya itu di pasar. Jika datanya kurang dari jumlah tersebut, maka para pedagang yang akan diminta untuk datang ke puskesmas,” ungkap Nuryakub.

Sementara itu, Koordinator Pasar Semampir Joeli Santoso mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mendata para pedagang pasar. Kegiatan itu sekalian memberikan pemahaman dan masukan kepada pedagang sekiranya bersedia untuk divaksin.

“Masih terus pendataan. Karena pedagang ketika datang ke pasar ada yang lupa membawa KTP. Sedangkan datanya kan harus dengan NIK, jadi itu kendalanya. Selain itu kami juga memasifkan sosialisasi, agar para pedagang tidak takut,” ujar Joeli. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan