Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar Terisolasi Akibat Banjir Lahar Semeru, Puluhan Siswa SD Tak Bisa Sekolah Coret ‘Police Killed People’ Dua Pemuda Dibekuk Polisi

Pemerintahan · 18 Feb 2021 09:35 WIB

Cabai Mahal, Pemkot Probolinggo Ancam Distributor Nakal


					Cabai Mahal, Pemkot Probolinggo Ancam Distributor Nakal Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo, Kamis pagi (18/02/21) melakukan sidak di Pasar Baru di Jl. Panglima Sudirman. Hasilnya, petugas tidak mendapati adanya indikasi penimbunan stok cabai

Setibanya di Pasar Baru, Tim TPID mendatangi sejumlah pedagang cabai. Dari keterangan beberapa pedagang, diketahui harga cabai rawit kini berada di kisaran harga Rp 85 ribu per kilogram (Kg) hingga Rp 90 ribu/Kg.

Sedangkan harga cabai kecil hijau berada di kisaran Rp 40 ribu/Kg. Adapun harga cabai besar hijau di kisaran Rp 20 ribu/Kg. Selain mengecek harga, petugas juga mengecek ketersediaan cabai di pasaran.

Salah seorang pedagang cabai, Manisa mengaku tingginya harga cabai lantaran stok dari distributor berkurang. Hal itu, katanya, disebabkan karena sejumlah daerah penghasil cabai gagal panen akibat musim penghujan.

“Masih tinggi harga cabai ini lantaran stok dari distributor kurang dan petani gagal panen. Alhamdulillah meski saya kulak cabai lumayan banyak namun cepat habis dan tak sampai membusuk,” ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo Fitriawati mengatakan, naiknya harga cabai memang dipengaruhi stok dari petani yang terbatas.

Menurut Fitriawati, petani gagal panen karena tanaman cabai rusak seiring musim hujan. Meski demikian, ia memastikan tidak ada unsur penimbunan dalam lonjakan harga cabai ini.

“Dari pantauan tim, naiknya harga cabai ini pebih dipengaruhi faktor stok cabai dari petani menipis karena cuaca buruk. Jadi bukan karena adanya penimbunan cabai oleh oknum,” bebernya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Probolinggo, Rini Sayekti mengamimi bahwa kenaikan harga cabai di pasaran karena faktor minimnya stok dari petani berkurang.

Namun ia mewanti-wanti, para distributor cabai tidak memanfaatkan kondisi itu untuk mempermainkan harga atau menimbun cabai. Pemerintah, jelas Rini, tidak segan-segan mempidanakan distributor jika terbukti ‘memainkan’ harga cabai.

“Berdasarkan pantauan Tim TPID, kenaikan harga cabai ini bukan karena adanya penimbunan dari distributor. Namun jika ada permainan dari distributor, maka Pemkot Probolinngo akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindaknya,” ancam Rini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Waspada Penipuan dan Penculikan Anak, Pemkot Probolinggo Keluarkan Surat Edaran

11 September 2025 - 18:49 WIB

Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar

11 September 2025 - 18:02 WIB

5.606 Buruh Tembakau Lumajang Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Berkat DBHCHT

10 September 2025 - 19:46 WIB

Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh

10 September 2025 - 15:47 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

KIM Jadi Ujung Tombak Literasi Digital, Diskominfo Lumajang Dorong Peningkatan IMDI

9 September 2025 - 14:15 WIB

Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo

8 September 2025 - 19:33 WIB

Lagi, Pemkot Probolinggo Hibahkan Motor untuk Polisi RW demi Keamanan Wilayah

8 September 2025 - 17:17 WIB

Berkat DBHCHT Rp1,9 Miliar, Buruh di Lumajang Dapat Pelatihan dan Jaminan Sosial

8 September 2025 - 17:03 WIB

Trending di Pemerintahan