Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini Satu Pelaku Pembacokan di Jalur Bromo Ditangkap, Aroma Cinta Segitiga Menguap Komplotan Curanmor di Lumajang Bobol Garasi dan Gondol Pick Up Tolak Balapan, Pemuda Lumajang Jadi Korban Kekerasan di Jalan Status WhatsApp Berujung Maut, Dendam Cinta Lama Berakhir Tragis di Lumajang Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

Gaya Hidup · 21 Jan 2021 13:19 WIB

Zona Kuning Penjualan Lancar, Pedagang HP Bekas Berbagi Masker


					Zona Kuning Penjualan Lancar, Pedagang HP Bekas Berbagi Masker Perbesar

BESUK-PANTURA7.com, Belasan pemuda yang tergabung dalam komunitas Pemuda Kreatif (PK) menggelar aksi sosial dengan membagikan ribuan masker. Sasarannya adalah pengguna jalan di Jalan Raya di Desa Alaskandang, Kecamatan Besuk, Kabupaten yang tidak mengenakan masker.

Sebanyak 5.000 masker berhasil dibagikan komunitas yang dibentuk oleh para pebisnis jual-beli ponsel bekas tersebut hanya dalam kurun waktu dua jam. Bahkan, banyak pengguna jalan tidak kebagian masker.

Koordinator lapangan sekaligus Ketua Komunitas PK, Shohib Aminullah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan ungkapan rasa syukurnya atas penjualan ponselnya. Kata dia, penjualan ponsel komunitasnya naik meskipun dalam masa pandemi Covid-19.

“Sekitar 15 orang pebisnis HP yang ikut. Alhamdulillah lancar bahkan maskernya kurang. Awalnya dari hasil ngobrol santai, hitung-hitung itu juga membantu pemerintah mensosialisasikan pentingnya protokol kesehatan,” kata Shohib Aminullah, Kamis (21/1/2021).

Tasyakuran dalam bentuk bagi-bagi masker hasil iuran sesama anggota di komunitasnya, lanjut dia, diharapakan dapat memotivasi masyarakat untuk terus mentaati protokol kesehatan terutama dalam menggunakan masker ketika akan keluar dari rumah.

“Terlebih dapat membuat warga yang selama ini abai terhadap penggunaan masker, bisa sadar pentingnya menerapkan prokes. Semoga saja bermanfaat. Apalagi di Kecamatan Besuk sudah masuk zona kuning,” ungkap Aam, sapaan akrabnya.

Dikatakan Aam, meski niat komunitasnya membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Probolinggo khususnya di Kecamatan Besuk, namun masih ada saja warga yang enggan memakai masker dengan bermacam alasan.

“Tadi ada juga pengguna jalan, saat dikasih masker dan disuruh pakai langsung tidak mau dan dia bilang kalau ia hanya takut di rapid antigen. Ketika kami memberitahu kalau dengan bermasker bisa terhindar dari rapid antigen akhirnya dia mau,” ungkap pemilik Bojal Cell ini. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polisi Gendut di Pasuruan Tak Bisa Santai Lagi, Kini Wajib Olahraga

24 Juli 2025 - 17:42 WIB

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Trending di Gaya Hidup