Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Lingkungan · 29 Des 2017 06:52 WIB

Air Ranu Segaran Tercemar Pestisida, Warga Resah


					Ranu Segaran yang terletak di Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. (dok) Perbesar

Ranu Segaran yang terletak di Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. (dok)

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kadar air Ranu Segaran membuat warga Dusun Paras, Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo resah. Pasalnya, air ranu disinyalir telah tercemar pestisida, sehingga warga kwatir pencemaran itu membahayakan keselamatan. Padahal selama ini, air ranu dikonsumsi oleh warga sekitar.

Andika (30) salah satu warga Dusun Paras menyebut, air Ranu tercemar oleh pestisida jenis Decis. Akibat pencemaran itu, udang yang menjadi satwa endemik ranu mati. Kini warga yang mengambil air ranu dengan cara menggunakan pompa air ataupun menimba , was-was jika air beracun itu tetap mereka konsumsi.

“Air ranu ini digunakan warga, saat ini warga resah karena banyak orang yang menggunakan decis untuk menangkap udang. Padahal sejak dulu, airnya diminum oleh masyarakat sekitar, terutama warga Dusun Paras yang terletak di utara ranu,” terang Andika, Jumat (29/12/2017).

Aktifitas penangkapan ikan dengan Decis, menurut Andika, dilakukan setiap pagi hari, sekitar pukul 04.30-05.00 WIB. Para pemburu udang berkumpul di pinggir timur Ranu Segaran. Pestisida dicampur dengan pasir lalu campuran itu dilempar ke pinggiran ranu.

“Dengan menggunakan senter, mereka kemudian berjalan dipinggir ranu menangkap udangnya” tutur Andika, pria dengan dua anak ini.

Sayangnya, obat kimia pembunuh hama itu tak hanya mematikan udang di pinggiran ranu, tetapi juga membunuh udang yang berada di tengah karena cairan pestisida terbawa air. Padahal dilokasi yang sama, merupakan tempat dimana warga sekitar mengambil ari untuk kebutuhan sehari-hari.

“Para pencari udang itu, kebanyakan warga dari desa lain, tetapi juga ada yang dari desa sini. Harapan saya, pemerintah segera bertindak agar warga disini merasa aman,” tukas Andika.  (din/arf).

Artikel ini telah dibaca 209 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Trending di Lingkungan