Menu

Mode Gelap
Rapat Paripurna DPRD Lumajang Bahas Raperda RPJMD dan Perubahan APBD 2025 Tanpa Riuh, Pemuda asal Tambakrejo Probolinggo Juarai Asian Muaythai Championship 2025 di Vietnam Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban Polisi Sita Uang Rp24 Juta dalam Kasus Pengiriman TKI Ilegal di Pasuruan Olah TKP Pelemparan Bondet di Sumberejo Probolinggo, Polisi Terjunkan Anjing Pelacak

Nasional · 23 Okt 2020 15:41 WIB

Mobile JKN Jadi Layanan Primer Dimasa Pandemi


					Mobile JKN Jadi Layanan Primer Dimasa Pandemi Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Aplikasi mobile JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang awalnya hanya berisi informasi dasar bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, kini menjadi layanan primer ditengah pandemi Covid-19. Penggunaan aplikasi ini, selain simpel juga sesuai protokol kesehatan.

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari menyebut, aplikasi mobile JKN amat terasa dampaknya selama pandemi Covid-19. Salah satunya, peserta BPJS Kesehatan bisa skrining mandiri Covid-19.

“Dengan skrining mandiri, warga yang masuk kategori rendah Covid-19, bisa tinggal di rumah saja, menjaga kesehatan dengan cuci tangan pakai sabun atau berolahraga rutin,” kata Andayani dalam zoom media workshop BPJS Kesehatan, Jum’at (23/10/2020).

Sementara, lanjutnya, bagi masyarakat yang berisiko sedang hingga tinggi, maka dapat kontak dokter untuk berkonsultasi via chat. Kemudahan lain, peserta dapat mencari tahu jadwal operasi dan cek ketersediaan tempat tidur rumah sakit.

“Sampai dengan 20 Oktober 2020, jumlah FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) yang teregistrasi antrian online mencapai 15.122 FKTP,” tandasnya.

Dikatakannya, JKN mobile membuat waktu tunggu pelayanan kesehatan terpangkas karena peserta tidak perlu datang langsung ke FKTP. “Sehingga dapat mengurangi resiko penularan penyakit,” paparnya.

Meski menawarkan sejumlah kemudahan, namun JKN mobile bukannya tanpa kendala. Aplikasi yang pertama kali dirilis pada November 2017 itu, tidak sepenuhnya mampu diserap peserta, terutama di daerah.

“Kita kembalikan lagi ke masyarakat, mungkin kalau masyarakat di perkotaan bisa mengetik, lalu bagaimana dengan masyarakat di pelosok,?” terang Kabid SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Pasuruan, Achmad Zammanar Azam.

Atas pertimbangan itu, dijelaskan Azam, BPJS Kesehatan menyiapkan opsi bernama PANDAWA (Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp). “Nomor telfon sudah kita tempelkan di seluruh rumah sakit dan puskesmas,” pungkasnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pupuk Teknologi Biochar Hasil Inovasi Pemuda Lumajang Raih Penghargaan Nasional

30 Juni 2025 - 06:06 WIB

Otsuka Group Luncurkan Program ‘Mental Ease at Workplaces’, Apa itu?

26 Juni 2025 - 17:05 WIB

Senator Ning Lia Dukung Program Kuliah Gratis Pemkab Probolinggo, Dorong Perlakuan Khusus bagi Difabel

22 Juni 2025 - 16:09 WIB

Menteri Kebudayaan dan Bupati Probolinggo Dikukuhkan Jadi Warga Kehormatan Suku Tengger

11 Juni 2025 - 08:27 WIB

Mentan Amran Serukan Peran Bulog dan Pemerintah dalam Stabilkan Produksi Padi Nasional

10 Juni 2025 - 15:48 WIB

150 Ton Tebu per Hektar, Target Ambisius atau Terlalu Idealis

10 Juni 2025 - 12:45 WIB

Gus Hilman Dukung Program 5 Ribu Doktor Kemendiktisaintek, Syaratnya Transparan dan Akuntabel

4 Juni 2025 - 08:30 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Presiden Prabowo Hibahkan Sapi Kurban bagi Warga Kota Probolinggo, Bobotnya Hampir 1 Ton

3 Juni 2025 - 17:44 WIB

Trending di Nasional