Menu

Mode Gelap
Menjelang Fajar, Maling Gasak Motor di Warung Kopi Giras Pasuruan Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno

Nasional · 15 Des 2017 10:57 WIB

Redam Kontroversi, Polresta Probolinggo Tarik Buku ‘Yerussalem’ Dari Sekolah


					Polresta Probolinggo mengamankan buku IPS Yerussalem dari sekolah, Jum'at (15/12/2017). Perbesar

Polresta Probolinggo mengamankan buku IPS Yerussalem dari sekolah, Jum'at (15/12/2017).

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kontroversi berkepanjangan buku mata pelajaran (Mapel) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertuliskan Yerussalem sebagai ibukota Israel, membuat Polresta Probolinggo, menarik peredaran buku tersebut dari sekolah, Jum’at (15/12/2017).

Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, penarikan buku untuk kelas VI Sekolah Dasar (SD) dan lembaga sederajat itu dilakukan seiring kian banyaknya protes dari wali murid dan masyarakat. Mereka menuding buku terbitan penerbit Yudistira tahun 2016 itu, menyajikan informasi yang salah.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kota Probolinggo, kemudian memutuskan untuk menarik buku-buku itu dari sekolah. Teknisnya, buku-buku itu dikumpulkan oleh sekolah di Unit Pengelola teknis (UPT) Dinas Pendidikan yang berada di tiap kecamatan, lalu kami tarik,” kata Kapolresta Alfian.

Sedikitnya, 102 eksemplar buku dari dua penerbit berbeda, yakni Yudhistira dan Intan Pariwara, yang ditarik polisi. Rinciannya, 46 eksemplar berasal dari SD/MI se-Kecamatan Mayangan, sisanya sebanyak 66 eksemplar berasal dari Kecamatan Wonoasih.

Sementara buku-buku yang masih beredar di tiga kecamatan lain se-Kota Probolinggo, menurut Kapolresta, rencananya akan ditarik total pada Senin (18/12/2017) depan. Jumlah di tiga kecamatan itu, yakni Kecamatan Kedopok, Kademangan dan Kanigaran diperkirakan berjumlah ribuan eksemplar.

“Untuk tiga kecamatan lain, Senin depan kami tarik semua. Untuk saat ini, kami tarik yang siap dulu. Kami juga akan memintai keterangan kepada penerbit Yudistira, maupun penerbit lainnya, apa ada unsur kesengajaan atau tidak,”  papar perwira asal Sumenep Madura ini.

Selanjutnya, buku-buku yang ditarik diamankan ke Mapolresta Probolinggo. Polisi berharap, penarikan buku-buku tersebut mampu meredakan polemik di dunia pendidikan, yang terjadi sejak sepekan terakhir. (guf/arf).

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara

18 September 2025 - 09:21 WIB

Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar

17 September 2025 - 16:52 WIB

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

13 September 2025 - 20:44 WIB

Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat

9 September 2025 - 13:07 WIB

Tersandung Kasus Pengadaan Laptop, Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim jadi Tersangka

5 September 2025 - 16:51 WIB

Kongres Persatuan PWI 2025 Tuntas, Menteri Komdigi Dorong Pertumbuhan Jurnalisme Berkualitas

4 September 2025 - 07:18 WIB

Penuhi Tuntutan Pendemo, DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

4 September 2025 - 06:32 WIB

Waspada! Angin Kencang Landa Wilayah Jawa Timur 2-4 September 2025

3 September 2025 - 17:33 WIB

Sebar Provokasi di Grup WhatsApp, Warga Kota Pasuruan Diamankan Polisi

3 September 2025 - 15:06 WIB

Trending di Hukum & Kriminal