Menu

Mode Gelap
Musik Keras Sound Horeg, Hiburan apa Gangguan? ini Kata Pakar Psikologi Curanmor saat Salat Jum’at di Sentul Probolinggo Digagalkan, Dua Pelaku Ditangkap Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai Motor Karyawan Cafe Digondol Maling, Pelaku Dua Sejoli yang Nyaru jadi Pembeli Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak

Peristiwa · 9 Okt 2020 16:08 WIB

Tolak UU Omnibus Law di Pasuruan Berakhir Bentrok


					Tolak UU Omnibus Law di Pasuruan Berakhir Bentrok Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Gelombang penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja berlanjut. Kali ini massa yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Pasuruan Bersatu (ARPB) melurug kantor DPRD Kota Pasuruan, Jumat (09/10/2020).

Kedatangan mereka di kantor dewan, Jl. Balaikota, Kelurahan Kandangsapi, Kecamatan Panggungrejo, disambut oleh sekitar 150 orang personil kepolisian yang menggunakan perangkat keamanan lengkap, termasul water canon.

Tak lama setelah para orator aksi menyampaikan aspirasinya, sekitar pukul 15.00 WIB, kericuhan pecah. Massa terlibat aksi saling dorong hingga lempar batu ke arah aparat kepolisian.

Aksi massa membuat petugas bergegas membentuk formasi guna memukul mundur massa. Selain itu, gas air mata disemprotkan ke pusat kerumunan.

Tak hanya itu, massa aksi juga membakar ban bekas di perempatan Jl. Veteran yang mengakibatkan akses jalan raya pantura lumpuh total.

Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Firdaus Putra mengatakan, kericuhan pecah karena beberapa pengunjuk rasa bergerak diluar koordinasi. Padahal, korlap di masing-masing aliansi sudah ditentukan.

“Jika ada tindakan yang keluar dari konsep, maka bukan tanggungjawab kami. Garis besarnya adalah kita tolak Omnibus Law, karena di dalamnya ada sentralisasi kewenangan dan kekuasaan otoriter,” tandasnya.

Massa aksi akhirnya dapat dikendalikan sesaat setelah Ketua DPRD dan Kapolres Pasuruan Kota turun jalan, guna memberi pemahaman dan menenangkan massa.

“Kericuhan terjadi karena massa aksi sangat banyak dan sulit dikondisikan. Ada mis komunikasi,” terang Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Arman.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail Marzuki Hasan menyebut, pihaknya menerima aspirasi massa dan akan meneruskannya hingga ke DPR-RI. “Kami sudah terima dan kami juga mendukung langkah mereka,” tegas Ismail. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai

18 Juli 2025 - 17:55 WIB

Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan

18 Juli 2025 - 16:57 WIB

Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak

18 Juli 2025 - 16:25 WIB

Diduga Akibat Korsleting, Tiga Mobil Warga Sukorejo Hangus Terbakar

17 Juli 2025 - 14:29 WIB

Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok

15 Juli 2025 - 19:04 WIB

Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf

15 Juli 2025 - 18:15 WIB

Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

15 Juli 2025 - 17:00 WIB

Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal

15 Juli 2025 - 13:51 WIB

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Trending di Peristiwa