Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 10 Agu 2020 11:37 WIB

Harga Tomat Anjlok, Petani Menjerit


					Harga Tomat Anjlok, Petani Menjerit Perbesar

KEDUNGASEM-PANTURA7.com, Harga tomat anjlok di tingkat petani di Probolinggo hingga Rp1.000 per kilogram sejak sekitar tiga pekan lalu. Anjloknya harga tomat membuah para petani mengeluh, bahkan sebagian petani memilih tidak memanen tomatnya dan membiarkannya membusuk.

“Biasanya, petani menjual dengan kisaran harga Rp4 ribu hingga Rp6 ribu per kilogram. Sekarang cuma laku dijual di kisaran harga Rp 1.000 per kilogram,” kata Rasyid, petani tomat di Kelurahan Kedungasem,Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Senin (10/8/2020).

Masih kata Rasyid, harapan hanya ada pada tomat dengan kualitas super, sebab di tingkat petani masih dihargai sedikit mahal yakni, Rp1.500 per kg. Sementara, untuk tomat kualitas tanggung, harganya lebih murah lagi, yakni Rp35 ribu per keranjang.

Ia menambahkan, harga tomat anjlok diakibatkan masa panen bersamaan dengan petani tomat di daerah lain. Sehingga stok tomat melimpah, termasuk di Pasar Baru.

Akibat harga anjlok, jelasnya, para petani harus menanggung kerugiaan yang tidak sedikit. Sebab untuk merawat tomat, dibutuhkan perhatian ekstra dan tentu berimplikasi pada biaya yang tidak sedikit, seperti membeli pupuk dan obat-obatan untuk membasmi hama.

Menurutnya, agar petani bisa mendapatkan untung, maka harga tomat di tingkat petani idealnya Rp4 ribu sampai Rp5 ribu per kg.

Rasyid mengungkapkan, akibat harga anjlok tak sedikit petani yang memilih menelantarkan buah tomat. Pertimbangannya, jika dijual, harganya terlalu murah sehingga tidak bisa menutupi biaya perawatan. Di samping itu, petani juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk ongkos memetik dan membeli keranjang.

“Harga keranjang saja Rp 18 ribuan. Ini belum lagi, biaya untuk tenaga pemetik harian. Jadi, banyak petani yang malas memanen,” ujarnya.

Ida, seorang ibu rumah tangga mengatakan, belum banyak orang yang mengetahui tentang manfaat tomat untuk perawatan wajah. Padahal, buah mungil berwarna merah ini mengandung nutrisi yang komplit untuk dijadikan sebagai bahan perawatan wajah.

Oleh sebab itu, mengapa harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk perawatan wajah jika hanya dengan menggunakan tomat bisa didapatkan hasil yang sama.

Semua nutrisi itu menjadikan tomat sebagai salah satu buah yang memiliki kandungan antioksidan tertinggi. “Selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, ternyata zat antioksidan pada tomat juga memiliki banyak manfaat untuk kulit dan wajah,” imbuhnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi