Menu

Mode Gelap
Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

Kesehatan · 19 Jun 2020 15:24 WIB

Rapid Test Reaktif, Ratusan Karyawan Pabrik Ikan Diisolasi


					Rapid Test Reaktif, Ratusan Karyawan Pabrik Ikan Diisolasi Perbesar

BANGIL-PANTURA7.com, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, mengisolasi 261 karyawan pabrik ikan, yang dinyatakan reaktif Covid-19. Mereka diisolasi di sejumlah hotel di kawasan Puncak Tretes, Kecamatan Prigen.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya mengatakan, jumlah tersebut merupakan karyawan yang berasal dari wilayah Kabupaten Pasuruan. Setelah dirapid test pekan lalu, hasilnya adalah reaktif (positif rapid).

“Kita prioritaskan dulu untuk karyawan yang berasal dari Kabupaten Pasuruan. Hari ini, 261 karyawan ini sudah diisolasi di beberapa hotel di kawasan Prigen,” terang Anang, Jumat (19/6/2020).

Menurut Anang, dari 261 karyawan yang akan diswab, 172 orang akan diprioritaskan. Sebab dari jumlah tersebut, ada 12 orang yang memiliki keluhan atau gejala sakit, serta 160 orang berusia diatas 45 tahun namun tanpa keluhan.

“Dari hasil rapid massal yang sudah dilaksanakan, ada 12 orang yang memiliki keluhan. Dari 12 orang tersebut, 9 orang berusia di atas 45 tahun, sisanya di bawahnya,” lugas dia.

Ia menambahkan, ratusan karyawan itu diberangkatkan dengan beberapa bus dari lokasi pabrik menuju hotel, pada Kamis (18/6) malam. “Jumlah hotel yang disediakan untuk isolasi sekitar 4 sampai 5 hotel,” paparnya.

Meski berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, namun tutur Anang, pabrik masih bisa berproduksi. Sebab ada 1400 karyawan yang dinyatakan sehat dan saat mengikuti rapid test, hasilnya non reaktif.

“Pihak pabrik kooperatif. Meskipun banyak karyawan yang menjalani isolasi mandiri atau dirawat di RS, semuanya tetap digaji. Haknya diberikan sebagaimana mestinya,” tandas Anang. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Trending di Pemerintahan