Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Ekonomi · 30 Apr 2020 21:19 WIB

Gerakan Sejuta Masker Kain Selamatkan Pengrajin Batik


					Gerakan Sejuta Masker Kain Selamatkan Pengrajin Batik Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggalakkan ‘Gerakan Sejuta Masker Kain’ menyikapi pandemi corona. Kebijakan ini, selain untuk menyiasati kelangkaan masker, juga demi menyelamatkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian mengatakan, gerakan sejuta masker kain itu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan masker bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Ada kebijakan dari Ibu Bupati melalui Disnaker, Disperindag dan Camat, jika ada penjahit di sekitarnya, kita dorong untuk memproduksi masker. Kita tahu, kebutuhan masker di Kabupaten Probolinggo dengan penduduk 1,4 juta jiwa sangat banyak,” kata Yulius, Senin (20/4/2020).

Dengan kebijakan itu, imbuh Yulius, diharapkan tidak ada pengurangan tenaga kerja di sektor UMKM. Selain itu, kebutuhan masker yang komoditasnya langka, bisa teratasi. “Sehingga dalam pandemi corona ini, UMKM tidak terpengaruh,” tandasnya.

Kebijakan ini diakui pegiat UMKM amat membantu menyelamatkan industri mereka. Seperti yang disampikan pengrajin bernama Mahrus Ali, pemilik Batik Ronggomukti, di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Menurut Mahrus, sejak virus corona atau Covid-19 mewabah, pesanan batik khas Kabupaten Probolinggo miliknya seret. Dalam sebulan, tak sampai 10 helai batik yang dipesan pembeli. Padahal saat bulan puasa dan lebaran, batik produknya selalu laris.

Tak hanya kain, batik berupa pakaian jadi juga tidak laku. Padahal di tempatnya, ada belasan ibu-ibu rumah tangga yang menjadi karyawannya. Selain mitra kerja yang digandeng dalam memroduksi kain dan baju batik.

“Sangat terasa sekali bagi kami. Pesanan, baik lokal maupun luar kota, sangat minim,” keluh dia.

Atas arahan pemerintah daerah, ia pun banting setir, yakni dengan memroduksi masker batik. Mahrus dibantu karyawannya, menggunakan lembaran kain batik dengan motif sederhana sebagai bahan dasarnya.

Kain Batik dengan ukuran 210 sentimeter kali 110 sentimeter, kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil. Dimodifikasi dan dijahit menjadi masker. Selanjutnya dijual antara Rp6.500 hingga Rp8.000 per helai masker batik.

“Masker batik ini dapat disesuaikan dengan busana yang kita pakai, style juga bagus serta mudah dipakai. Alhamdulillah, meski dilanda virus corona, produksi batik tetap jalan,” girangnya. (***).


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan