Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Ekonomi · 30 Apr 2020 13:24 WIB

Harga Gula Pasir Terus Melejit, Pedagang Menjerit


					Harga Gula Pasir Terus Melejit,  Pedagang Menjerit Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Harga gula pasir di pasar tradisional di Kota Probolinggo terus merangkak naik. Hingga Kamis, (30/4/2020) harga jual gula pasir ditingkat pedagang menyentuh angka Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram.

Pemilik toko sembako di Pasar Baru, Luluk (35) menuturkan, kenaikan harga gula pasir di tingkat eceran terjadi lantaran harga dari tengkulak dan distributor sudah tinggi. Pedagang eceran pun tak bisa berbuat banyak selain juga menaikkan harga jual.

Dikatakan Luluk, dengan tingginya harga kulak, ia dan pedagang lainnya tak berani menyetok gula dengan jumlah yang banyak. “Sekali kulakan paling banyak 5 sak masing-masing isi 50 kilogram,”ujar dia.

Kenaikan harga gula pasir yang signifikan, imbuhnya, terjadi sejak sepekan terakhir. “Saya tidak berani menyetok dalam jumlah banyak. Kami takut seperti saat kulakan bawang putih, saat harga turun kami merugi,” katanya.

Luluk dan pedagang lainnya berharap, pemerintah daerah segera mengambil langkah strategis untuk menstabilkan harga. “Terutama harha gula pasir agar tak terus menerus naik,’’ harap Luluk.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo, Gatot Wahyudi menyebut, selain stok yang menipis, lonjakan harga pasir juga terjadi karena dipicu momentum bulan Ramadan.

“Berdasarkan pantauan kami, harga gula pasir terus naik ini terjadi selama memasuki bulan puasa,” kata Gatot.

Menurutnya, kenaikan harga sejumlah komoditas selalu terjadi saat memasuki Ramadan. Selain itu, keterbatasan pasokan juga berdampak dengan melonjaknya harga di tingkat eceran.

“Kami terus berkomunikasi dengan Disperindag Jatim soal stok. Kami juga mengajak Bulog untuk menambah stok sehingga harga tetap terkendali,” tandasnya.

Ia menambahkan, Kementrian Perdagangan RI telah melakukan import gula yang akan didistribusikan ke daerah dengan harapan harga di daerah mencapai kewajaran. “Insyaallah dalam sepekan kedepan harga gula sudah normal, Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram,” papar Gatot. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi