Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Berita Pantura · 25 Apr 2020 07:09 WIB

Corona Menerpa, Tukang Becak pun Merana


					Corona Menerpa, Tukang Becak pun Merana Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Mencari sudut terlindung teduh dari terik mentari. Menatap jalan lengang di depan yang tak ada harapan. Kakinya mengayuh angin Naluri kebiasaan terlalu bodoh untuk mengerti segala macam aturan yang dia tahu dan dirasakan hilang pencaharian

Itulah sepengal lirik lagu “Opera Tukang Becak” yang dinyanyikan Ebiet G. Ade yang menggambarkan perjuangan tukang becak dalam mencari rezeki. Capeknya mengayuh becak dan menunggu penumpang adalah cerita tersendiri bagi mereka.

Tak butuh sebuah ranjang mahal atau kasur yang empuk, bantalan kursi becak sudah cukup untuk sejenak beristirahat, menebus kerasnya hari-hari mereka. Inilah potret para tukang becak yang sedang istirahat.

Pemandangan di Jalan Panglima Sudirman,tepatnya depan Kantor Walikota Probolinggo, berbeda dari hari biasa. Lalu lalang kendaraan tak lagi ramai.

Pedestrian yang biasanya sesak wisatawan, kini sepi. Toko-toko tutup, tukang becak lebih banyak menganggur, sedang angkot nyaris tak ada. Itu semua karena corona.

Sejumlah becak parkir berderet. Kursi penumpang tak diduduki penumpang atapun wisatawan diganti sang empu yang memilih tidur siang di atasnya. Sadel kosong bagai tak bertuan.

Pemandangan ini menurut Totok (52) sudah mulai tampak sejak beberapa pekan terakhir. Dia memilih bertahan, baginya mencari nafkah tetap harus dilakukan. Totok bukan sedang menentang Surat Edaran (SE) Walikota Probolinggo. Ia mengaku, hanya ingin bertahan.

“Sudah 10 tahun narik becak, sekaran ini yang terparah sepinya,” kata warga Kademangan ini, Sabtu (25/4/2020).

Meski begitu dia tetap rela menempuh perjalanan sekitar 25 menit menuju jantung Kota Probolinggo. Dia tetap setia menanti penumpang meski faktanya tidak ada satu pun penumpang hari ini.

“Ya ini kalau saya tukang becak asli Probolinggo, jadi dari rumah ke sini cari rezeki. Kalau di rumah saja kasihan anak cucu. Ini modal nekat, semangat, jaga kesehatannya sama penyakit Allah sendiri yang tahu. Saya tetap kerja,” katanya.

Totok mengaku, harapannya tinggal satu, wabah ini segera berakhir. Tak mungkin baginya yang bekerja keliling kota untuk mencari nafkah, hanya berdiam diri di rumah.

“Kalau tidur di rumah, uang 5 ribu enggak ada. Sedang becak tidak mungkin dikerjakan dari rumah. Saya ikut prihatin mudah-mudahan segera berakhir,” harapnya.

Hal tak jauh berbeda dirasakan Narto (56). Tukang becak ini juga merasa kepayahan dengan wabah corona. Wisatawan yang tak lagi datang bikin dia bingung siapa yang harus diantarkan.

“Semua lumpuh karena corona ini ya sudah semua ditutup (toko-toko),” ujarnya.

Hari ini pun sepi, dia belum mendapat penumpang. Padahal setengah hari saja pada hari biasa setidaknya dia sudah bisa narik tiga kali. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Muhamad Rizal


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Sambangi MUI, Forum Peduli Akhlaq Desak Para Pemabuk di SGM Kraksaan Ditindak Tegas

28 April 2025 - 19:29 WIB

Nikah Dini di Lumajang Terancam Tak Dapat Bansos

28 April 2025 - 15:35 WIB

Gelar Halal Bihalal, IKA PMII UNZAH Genggong Rajut Harmoni Alumni

27 April 2025 - 21:22 WIB

Bantuan Anak Yatim di Lumajang: Proses Pengajuan dan Persyaratan Harus Jelas

27 April 2025 - 09:29 WIB

Trending di Sosial