Menu

Mode Gelap
Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

Berita Pantura · 25 Apr 2020 07:09 WIB

Corona Menerpa, Tukang Becak pun Merana


					Corona Menerpa, Tukang Becak pun Merana Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Mencari sudut terlindung teduh dari terik mentari. Menatap jalan lengang di depan yang tak ada harapan. Kakinya mengayuh angin Naluri kebiasaan terlalu bodoh untuk mengerti segala macam aturan yang dia tahu dan dirasakan hilang pencaharian

Itulah sepengal lirik lagu “Opera Tukang Becak” yang dinyanyikan Ebiet G. Ade yang menggambarkan perjuangan tukang becak dalam mencari rezeki. Capeknya mengayuh becak dan menunggu penumpang adalah cerita tersendiri bagi mereka.

Tak butuh sebuah ranjang mahal atau kasur yang empuk, bantalan kursi becak sudah cukup untuk sejenak beristirahat, menebus kerasnya hari-hari mereka. Inilah potret para tukang becak yang sedang istirahat.

Pemandangan di Jalan Panglima Sudirman,tepatnya depan Kantor Walikota Probolinggo, berbeda dari hari biasa. Lalu lalang kendaraan tak lagi ramai.

Pedestrian yang biasanya sesak wisatawan, kini sepi. Toko-toko tutup, tukang becak lebih banyak menganggur, sedang angkot nyaris tak ada. Itu semua karena corona.

Sejumlah becak parkir berderet. Kursi penumpang tak diduduki penumpang atapun wisatawan diganti sang empu yang memilih tidur siang di atasnya. Sadel kosong bagai tak bertuan.

Pemandangan ini menurut Totok (52) sudah mulai tampak sejak beberapa pekan terakhir. Dia memilih bertahan, baginya mencari nafkah tetap harus dilakukan. Totok bukan sedang menentang Surat Edaran (SE) Walikota Probolinggo. Ia mengaku, hanya ingin bertahan.

“Sudah 10 tahun narik becak, sekaran ini yang terparah sepinya,” kata warga Kademangan ini, Sabtu (25/4/2020).

Meski begitu dia tetap rela menempuh perjalanan sekitar 25 menit menuju jantung Kota Probolinggo. Dia tetap setia menanti penumpang meski faktanya tidak ada satu pun penumpang hari ini.

“Ya ini kalau saya tukang becak asli Probolinggo, jadi dari rumah ke sini cari rezeki. Kalau di rumah saja kasihan anak cucu. Ini modal nekat, semangat, jaga kesehatannya sama penyakit Allah sendiri yang tahu. Saya tetap kerja,” katanya.

Totok mengaku, harapannya tinggal satu, wabah ini segera berakhir. Tak mungkin baginya yang bekerja keliling kota untuk mencari nafkah, hanya berdiam diri di rumah.

“Kalau tidur di rumah, uang 5 ribu enggak ada. Sedang becak tidak mungkin dikerjakan dari rumah. Saya ikut prihatin mudah-mudahan segera berakhir,” harapnya.

Hal tak jauh berbeda dirasakan Narto (56). Tukang becak ini juga merasa kepayahan dengan wabah corona. Wisatawan yang tak lagi datang bikin dia bingung siapa yang harus diantarkan.

“Semua lumpuh karena corona ini ya sudah semua ditutup (toko-toko),” ujarnya.

Hari ini pun sepi, dia belum mendapat penumpang. Padahal setengah hari saja pada hari biasa setidaknya dia sudah bisa narik tiga kali. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Muhamad Rizal


Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

2 Agustus 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

1 Agustus 2025 - 20:27 WIB

Jalur Piket Nol Makai Sistem Buka-Tutup Untuk Menghindari Kepadatan Lalulintas

31 Juli 2025 - 17:50 WIB

Medan Ekstrem, BPBD Lumajang Distribusikan Bantuan ke Sumberlangsep Pakai Alat Berat Terjang Sungai

31 Juli 2025 - 17:18 WIB

Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks

30 Juli 2025 - 19:50 WIB

Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal

30 Juli 2025 - 19:30 WIB

Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’

30 Juli 2025 - 18:28 WIB

Warga Jember Beli BBM Hingga 250 Liter di Lumajang, Sebagian Dijual Kembali

30 Juli 2025 - 11:48 WIB

Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp35 Ribu per Botol

30 Juli 2025 - 11:14 WIB

Trending di Sosial