Menu

Mode Gelap
Musik Keras Sound Horeg, Hiburan apa Gangguan? ini Kata Pakar Psikologi Curanmor saat Salat Jum’at di Sentul Probolinggo Digagalkan, Dua Pelaku Ditangkap Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai Motor Karyawan Cafe Digondol Maling, Pelaku Dua Sejoli yang Nyaru jadi Pembeli Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak

Peristiwa · 17 Mar 2020 06:37 WIB

Dituduh Miliki Ilmu Hitam, Warga Kedung Caluk Disumpah


					Dituduh Miliki Ilmu Hitam, Warga Kedung Caluk Disumpah Perbesar

KREJENGAN-PANTURA7.com, Masyarakat di Desa Kedung Caluk, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, diramaikan dengan adanya sumpah Al Qur’an di masjid Baitul Ghofur deaa setempat, pada Selasa (17/3/2020).

Informasi yang diperoleh, sumpah Al-Qur’an digelar, lantaran Suradi (65) warga Dusun Krajan, RT 03 RW 01, Desa Kedung Caluk, dianggap memiliki ilmu hitam. Ilmu hitam itu dinilai menjadi perantara meninggalnya 2 warga setempat sebulan yang lalu.

Kepala Desa Kedung Caluk, Sulaiman Fauzan mengatakan, sumpah ayat suci tidak hanya diberlakukan terhadap Suradi. Tetapi juga terhadap warga yang menuduh Suradi memiliki ilmu hitam alias santet.

“Untuk Suradi disumpah sendirian, dengan Al-Qur’an ditaruh diatas kepalanya. Untuk warga yang menuduh juga kami sumpah, tapi secara ramai-ramai,” kata Sulaiman saat ditemui di Kantor Desa Kedung Caluk.

Sumpah Al-Qur’an tersebut, menurutnya, buntut dari meninggalnya Ahmad Syafi’i dan Sumar pada bulan lalu (Februari) yang keduanya merupakan warga Dusun Krajan. Warga menuduh jika keduanya meninggal akibat.disantet oleh Suradi.

“Memang ada yang meninggal, tapi infonya Syafi’i meninggal karena terkena DBD. Kaalau Sumar, dengarnya karena terserang liver. Maka dari itu saya suruh warga yang menuduh disumpah juga, karena ini tidak ada bukti,” tuturnya.

Terpisah, Muhammad Nur (36) anak dari Suradi, mengaku yakin kalau tuduhan warga atas bapaknya tidak benar. Sehingga bapaknya yang bekerja hanya sebagai petani biasa, berani untuk disumpah Al-Qur’an.

“Saya yakin, bapak saya ini orang islam, orang yang tidak meninggalkan sunah, apalagi yang wajib. Musibah yang dialami keluarga saya ini, sungguh diluar nalar fikiran, bingung juga, apa yang membuat warga menuduh seperti itu,” ujar Nur.

Terlebih, lanjutnya, tuduhan terhadap bapaknya bukan yang pertama kali terjadi. Menurut pria dengan satu anak ini, 13 tahun yang lalu, bapaknya juga sempat mendapat tuduhan serupa.

“Sudah yang kedua kalinya. Tapi yang pertama tidak sampai disumpah, karena gak ada yang berani. Nah ini yang kedua kalinya sudah,” tutup pria yang bekerja sebagai buruh bangunan ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainulah FT


Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Korban Terakhir Perahu Pemancing di Perairan Lekok Ditemukan, Operasi SAR Dinyatakan Selesai

18 Juli 2025 - 17:55 WIB

Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan

18 Juli 2025 - 16:57 WIB

Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak

18 Juli 2025 - 16:25 WIB

Diduga Akibat Korsleting, Tiga Mobil Warga Sukorejo Hangus Terbakar

17 Juli 2025 - 14:29 WIB

Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok

15 Juli 2025 - 19:04 WIB

Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf

15 Juli 2025 - 18:15 WIB

Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

15 Juli 2025 - 17:00 WIB

Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal

15 Juli 2025 - 13:51 WIB

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Trending di Peristiwa