Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Peristiwa · 17 Mar 2020 06:37 WIB

Dituduh Miliki Ilmu Hitam, Warga Kedung Caluk Disumpah


					Dituduh Miliki Ilmu Hitam, Warga Kedung Caluk Disumpah Perbesar

KREJENGAN-PANTURA7.com, Masyarakat di Desa Kedung Caluk, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, diramaikan dengan adanya sumpah Al Qur’an di masjid Baitul Ghofur deaa setempat, pada Selasa (17/3/2020).

Informasi yang diperoleh, sumpah Al-Qur’an digelar, lantaran Suradi (65) warga Dusun Krajan, RT 03 RW 01, Desa Kedung Caluk, dianggap memiliki ilmu hitam. Ilmu hitam itu dinilai menjadi perantara meninggalnya 2 warga setempat sebulan yang lalu.

Kepala Desa Kedung Caluk, Sulaiman Fauzan mengatakan, sumpah ayat suci tidak hanya diberlakukan terhadap Suradi. Tetapi juga terhadap warga yang menuduh Suradi memiliki ilmu hitam alias santet.

“Untuk Suradi disumpah sendirian, dengan Al-Qur’an ditaruh diatas kepalanya. Untuk warga yang menuduh juga kami sumpah, tapi secara ramai-ramai,” kata Sulaiman saat ditemui di Kantor Desa Kedung Caluk.

Sumpah Al-Qur’an tersebut, menurutnya, buntut dari meninggalnya Ahmad Syafi’i dan Sumar pada bulan lalu (Februari) yang keduanya merupakan warga Dusun Krajan. Warga menuduh jika keduanya meninggal akibat.disantet oleh Suradi.

“Memang ada yang meninggal, tapi infonya Syafi’i meninggal karena terkena DBD. Kaalau Sumar, dengarnya karena terserang liver. Maka dari itu saya suruh warga yang menuduh disumpah juga, karena ini tidak ada bukti,” tuturnya.

Terpisah, Muhammad Nur (36) anak dari Suradi, mengaku yakin kalau tuduhan warga atas bapaknya tidak benar. Sehingga bapaknya yang bekerja hanya sebagai petani biasa, berani untuk disumpah Al-Qur’an.

“Saya yakin, bapak saya ini orang islam, orang yang tidak meninggalkan sunah, apalagi yang wajib. Musibah yang dialami keluarga saya ini, sungguh diluar nalar fikiran, bingung juga, apa yang membuat warga menuduh seperti itu,” ujar Nur.

Terlebih, lanjutnya, tuduhan terhadap bapaknya bukan yang pertama kali terjadi. Menurut pria dengan satu anak ini, 13 tahun yang lalu, bapaknya juga sempat mendapat tuduhan serupa.

“Sudah yang kedua kalinya. Tapi yang pertama tidak sampai disumpah, karena gak ada yang berani. Nah ini yang kedua kalinya sudah,” tutup pria yang bekerja sebagai buruh bangunan ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainulah FT


Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Trending di Peristiwa