Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Berita Pantura · 11 Mar 2020 09:13 WIB

Aktivis PMII Terluka saat Demo, PMII Probolinggo Desak Kapolres Jember Dicopot


					Aktivis PMII Terluka saat Demo, PMII Probolinggo Desak Kapolres Jember Dicopot Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo, mengecam tindakan represif yang dilakukan anggota Polres Jember, saat melakukan pengamanan demo, dua hari lalu.

Pasalnya, akibat tindakan berlebihan dari aparat korps coklat tersebut, 6 orang aktivis PMII Jember terluka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Bahkan saat ini, ke enam korban belum sepenuhnya pulih.

Ketua Umum PC PMII Probolinggo, Mohamad Sholehudin mengatakan, tindakan represif terhadap mahasiswa yang tengah menyampaikan aspirasi tak seharusnya dilakukan polisi. Sebab, mahasiswa berunjuk rasa semata-mata demi kepentingan rakyat.

“Kami sangat menyayangkan tindakan petugas kepolisian yang berlebihan. Arogansi petugas seperti menciderai semangat demokrasi kami, kelompok mahasiswa,” kecam Sholehuddin, Rabu (11/3/2020).

Menurut Sholehuddin, Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono, merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan tersebut. Kejadian itu, jelasnya, menunjukkan Kapolres Jember telah kehilangan kendali terhadap anak buahnya.

“Itu bukti bahwa Kapolres Jember gagal memimpin dan memberi teladan yang baik bagi anak buahnya. Kami akan mendesak kepada Kapolri agar Kapolres Jember dicopot,” papar dia.

Ia berharap, insiden tersebut tidak lagi terulang di masa-masa mendatang, agar aparat kepolisian tidak kembali ke era orde baru. “Kami kaum terdidik, tentu tidak akan melakukan hal-hal yang non prosedural,” tandas Sholehuddin.

Diketahui, 6 aktivis PMII Jember terluka saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Pemkab Jember, Senin (9/3/2020) siang. Selain mahasiswa, demo penolakan terhadap pemindahan saluran irigasi oleh PT. Semen Imasco Asiatic itu, juga diikuti oleh petani Puger. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Ditinggal Sebentar Buat Nota, Toko Spon dan Rumah Warga Rejoso Ludes Dilalap Api

28 Juli 2025 - 16:28 WIB

Trending di Peristiwa