Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Berita Pantura · 11 Mar 2020 09:13 WIB

Aktivis PMII Terluka saat Demo, PMII Probolinggo Desak Kapolres Jember Dicopot


					Aktivis PMII Terluka saat Demo, PMII Probolinggo Desak Kapolres Jember Dicopot Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo, mengecam tindakan represif yang dilakukan anggota Polres Jember, saat melakukan pengamanan demo, dua hari lalu.

Pasalnya, akibat tindakan berlebihan dari aparat korps coklat tersebut, 6 orang aktivis PMII Jember terluka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Bahkan saat ini, ke enam korban belum sepenuhnya pulih.

Ketua Umum PC PMII Probolinggo, Mohamad Sholehudin mengatakan, tindakan represif terhadap mahasiswa yang tengah menyampaikan aspirasi tak seharusnya dilakukan polisi. Sebab, mahasiswa berunjuk rasa semata-mata demi kepentingan rakyat.

“Kami sangat menyayangkan tindakan petugas kepolisian yang berlebihan. Arogansi petugas seperti menciderai semangat demokrasi kami, kelompok mahasiswa,” kecam Sholehuddin, Rabu (11/3/2020).

Menurut Sholehuddin, Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono, merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan tersebut. Kejadian itu, jelasnya, menunjukkan Kapolres Jember telah kehilangan kendali terhadap anak buahnya.

“Itu bukti bahwa Kapolres Jember gagal memimpin dan memberi teladan yang baik bagi anak buahnya. Kami akan mendesak kepada Kapolri agar Kapolres Jember dicopot,” papar dia.

Ia berharap, insiden tersebut tidak lagi terulang di masa-masa mendatang, agar aparat kepolisian tidak kembali ke era orde baru. “Kami kaum terdidik, tentu tidak akan melakukan hal-hal yang non prosedural,” tandas Sholehuddin.

Diketahui, 6 aktivis PMII Jember terluka saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Pemkab Jember, Senin (9/3/2020) siang. Selain mahasiswa, demo penolakan terhadap pemindahan saluran irigasi oleh PT. Semen Imasco Asiatic itu, juga diikuti oleh petani Puger. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Trending di Peristiwa