Menu

Mode Gelap
Nestapa Pria Mengambang di Sungai Pekalen Maron, Wajah Penuh Luka, Motor Raib Tenaga Non ASN Jember Turun Jalan, Tolak Skema Kerja Baru Pemerintah Ribuan Pelanggaran Ditindak Polres Pasuruan Kota Selama Operasi Patuh Semeru 2025, Roda Dua Jadi Pelanggar Terbanyak Motif Tewasnya Pria Asal Madiun yang Ditemukan di Sungai Purwosari, Dipicu Dugaan Pelecehan Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Mengambang di Sungai Pekalen Maron Truk Tabrak Pemotor di Jalur Pantura Pesisir, Korban Meninggal Seketika

Berita Pantura · 11 Feb 2020 10:04 WIB

Derita Juama, Wanita Miskin yang Besarkan Tiga Anak Difabel Sendirian


					Derita Juama, Wanita Miskin yang Besarkan Tiga Anak Difabel Sendirian Perbesar

SUMBERASIH-PANTURA7.com, Getirnya hidup dirasakan Juama (55), warga Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Hidup dengan kondisi ekonomi pas-pasan, ia juga harus menghidupi ketiga anaknya yang difabel.

Untuk kebutuhan makan sehari-hari, Juama banyak mengandalkannya dari bantuan tetangga sekitar. Kondisi ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, sejak suami Juama, Madrai, pergi tanpa kabar.

“Saya ga bisa kerja, anak-anak kan cacat. Saya yang harus merawat mereka setiap hari,” ujar Juama, Selasa (11/02/2020).

Sebelum sang suami pergi, cerita Juama, kondisi ekonomi keluarga miskin ini memang sudah kekurangan. Madrai pergi setelah Juama melahirkan putra keempatnya, Juari, 30 tahun lalu. Juari terlahir dalam kondisi tuna netra.

Kondisi ekonomi yang serba kekurangan ditambahi kelahiran anak yang difabel, diyakini Juama, membuat Madrai gerah. Madrai, terang Juama, lantas pergi meninggalkan dia dan ketiga anaknya.

“Suami saya pergi sama selingkuhannya. Saya dan anak-anak ditinggal, mulai saat itu saya berjuang sendiri menghidupi anak-anak,” kenangnya lirih.

Derita Juama kian lengkap setelah rumah sederhana yang ia tinggali, mulai rusak dimakan usia. Sebagai tempat berteduh sementara, Juama menumpang di rumah putri sulungnya, Hosnanik, yang kebetulan tidak ditempati.

Hosnanik tidak menempati rumahnya karena tengah bekerja di perantauan. Namun dalam waktu dekat, Hosnanik dikabarkan akan pulang kampung karena nasibnya di perantauan tengah terkatung-katung.

“Sebentar lagi anak pertamanya pulang dan menetap di rumah yang ia tinggali sekarang. Ga tau dia harus tinggal dimana setelah anaknya datang,” timpal Tetangga Juama, Seninya.

Hingga saat ini, aku Seninya, tidak ada bantuan yang diterima Juama meski kondisinya memprihatinkan. “Dulu katanya pernah dapat bantuan seekor kambing. Namun karena ga ada yang cari rumput, akhirnya kambing itu dijual,” jelasnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Uansut, Seni Menyesap Kopi yang Terlupakan

13 Juli 2025 - 13:38 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Temui Wali Kota, KPU Kota Probolinggo Minta Hibah Kantor

7 Juli 2025 - 19:25 WIB

Sopir Bus Keluhkan Macet Parah di Klakah, Waktu Tempuh Bertambah Satu Jam Lebih

7 Juli 2025 - 18:45 WIB

Penumpang Libur Sekolah Melonjak, KAI Daop 9 Jember Sediakan 170.868 Kursi Perjalanan.

24 Juni 2025 - 19:09 WIB

Trending di Regional