Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Berita Pantura · 11 Feb 2020 10:04 WIB

Derita Juama, Wanita Miskin yang Besarkan Tiga Anak Difabel Sendirian


					Derita Juama, Wanita Miskin yang Besarkan Tiga Anak Difabel Sendirian Perbesar

SUMBERASIH-PANTURA7.com, Getirnya hidup dirasakan Juama (55), warga Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Hidup dengan kondisi ekonomi pas-pasan, ia juga harus menghidupi ketiga anaknya yang difabel.

Untuk kebutuhan makan sehari-hari, Juama banyak mengandalkannya dari bantuan tetangga sekitar. Kondisi ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, sejak suami Juama, Madrai, pergi tanpa kabar.

“Saya ga bisa kerja, anak-anak kan cacat. Saya yang harus merawat mereka setiap hari,” ujar Juama, Selasa (11/02/2020).

Sebelum sang suami pergi, cerita Juama, kondisi ekonomi keluarga miskin ini memang sudah kekurangan. Madrai pergi setelah Juama melahirkan putra keempatnya, Juari, 30 tahun lalu. Juari terlahir dalam kondisi tuna netra.

Kondisi ekonomi yang serba kekurangan ditambahi kelahiran anak yang difabel, diyakini Juama, membuat Madrai gerah. Madrai, terang Juama, lantas pergi meninggalkan dia dan ketiga anaknya.

“Suami saya pergi sama selingkuhannya. Saya dan anak-anak ditinggal, mulai saat itu saya berjuang sendiri menghidupi anak-anak,” kenangnya lirih.

Derita Juama kian lengkap setelah rumah sederhana yang ia tinggali, mulai rusak dimakan usia. Sebagai tempat berteduh sementara, Juama menumpang di rumah putri sulungnya, Hosnanik, yang kebetulan tidak ditempati.

Hosnanik tidak menempati rumahnya karena tengah bekerja di perantauan. Namun dalam waktu dekat, Hosnanik dikabarkan akan pulang kampung karena nasibnya di perantauan tengah terkatung-katung.

“Sebentar lagi anak pertamanya pulang dan menetap di rumah yang ia tinggali sekarang. Ga tau dia harus tinggal dimana setelah anaknya datang,” timpal Tetangga Juama, Seninya.

Hingga saat ini, aku Seninya, tidak ada bantuan yang diterima Juama meski kondisinya memprihatinkan. “Dulu katanya pernah dapat bantuan seekor kambing. Namun karena ga ada yang cari rumput, akhirnya kambing itu dijual,” jelasnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta

3 Mei 2025 - 18:48 WIB

Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji

3 Mei 2025 - 09:49 WIB

Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

2 Mei 2025 - 22:20 WIB

Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

2 Mei 2025 - 18:33 WIB

Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji

2 Mei 2025 - 14:00 WIB

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Trending di Regional