Menu

Mode Gelap
Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru Polisi Ringkus Tiga Terduga Pembunuh Korban yang Ditemukan di Sungai Pasuruan Menatap Masa Depan Lumajang Melalui Lensa Anak Muda Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

Ekonomi · 8 Jan 2020 10:24 WIB

Hujan, Produksi Cabai Tak Maksimal


					Hujan, Produksi Cabai Tak Maksimal Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kendati harga cabai rawit terus naik, namun hal ini tak begitu nyaman dirasakan petani cabai Probolinggo. Sebab, efek musim hujan cabai rawit yang dipanen kurang begitu maksimal.

Sampai saat ini, harga cabai rawit tembus Rp40 ribu per kilogram. Sebelumnya hanya Rp24 ribu per kilogram.

Seperti yang dituturkan Abdul Basit, petani Desa Tarokan, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.

Ia mengaku bisa panen sebanyak 1,5 kuintal cabai rawit meski kualitasnya kurang bagus. Efek hujan dan gangguan lainnnya menyebabkan kondisi cabai rawit tak sempurna.

“Dengan seringnya turun hujan terus-menerus, maka hama dan penyakit tanaman cabai akan meningkat. Seperti serangan lalat buah yang mengakibatkan buah cabai membusuk, penyakit antraknosa (petani menyebut penyakit cacar) cepat perkembangannya di musim hujan. Juga penyakit busuk batang dan daun (phitopthora infestans), penyakit yang menjadi momok petani cabeai” jelasnya, Rabu (8/1).

Oleh karena itu dengan banyaknya hama dan penyakit, produksi cabainya menurun. Akibatnya berimbas pada harga cabai yang juga naik.

“Harga cabai rawit naik bisa disebabkan karena tanaman cabsi banyak yang kena penyakit sehingga produksi menurun. Saya yakin ini juga terjadi di daerah lain,” tambahnya.

Namun dengan kondisi itu, pihaknya masih bersyukur sebab masih mendapat untung. Ia berharap harga cabai masih tetap stabil seperti sekarang.

Hasil panennya, ia jual ke tengkulak. Sebab ia merasa melalui tengkulak cabainya diambil dengan harga cukup tinggi. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi