Menu

Mode Gelap
Jembatan Karangjati Anyar Putus, Warga Terpaksa Menyusuri Sungai Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding Jalur Piket Lumajang Sudah Bisa Dilewati Roda Empat Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo Banyak Sampah Tersangkut di DAM Kelep, Sungai Legundi Meluap Longsor Tutup Jalur Piket Nol KM 55 Lumajang, Hanya Bisa Dilalui Roda Dua

Berita Pantura · 26 Des 2019 06:10 WIB

Saksikan Gerhana Matahari, Warga Gunakan Air dan Kaca


					Saksikan Gerhana Matahari, Warga Gunakan Air dan Kaca Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Fenomena gerhana matahari cincin membuat sejumlah orang penasara, tak terkecuali di Kota Probolinggo. Guna mengobati rasa penasaran itu, sejumlah orang menyaksikan peristiwa gerhana matahari menggunakan alat tradisional.

Namun, isu yang berkembang bahwa melihat gerhana matahari cincin secara langsung dapat merusak mata membuat mereka menggunakan media. Yakni, menggunakan air dalam timba dan kaca.

“Ya takut saja kalau lihat matahari langsung. Dulu banyak yang bilang bisa bikin buta,” kata Ina (19) kepada awak media.

Namun ia mengaku, proses begitu cepat. Matahari sempat tertutup awan. “Tidak begitu kelihatan entah mendung entah apa karena begitu cepat,” tambahnya.

Senada dengannya, Mira (21) juga mengaku, tak berani menyaksikan langsung sebab sejak dulu takut jika melihat langsung.

Hal tersebut juga sesuai dengan saran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG mengimbau, masyarakat untuk tidak menyaksikan secara langsung fenomena alam tersebut dengan mata telanjang.

Untuk menyaksikan gerhana matahari dengan aman, gunakan kacamata gerhana maupun teleskop yang sudah dilengkapi filter.

Kegunaan filter adalah untuk menyaring sebagian besar cahaya matahari sehingga cahaya yang diterima mata tidak berbahaya.

Secara umum Gerhana Matahari Cincin (GMC) hanya terjadi sekitar 1-2 tahun sekali. Terakhir kali GMC terjadi pada 26 Februari 2017. Dalam enam tahun ke depan GMC diprediksi terjadi pada 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024.(*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Transformasi Digital Pelayanan Haji: 721 Jemaah Lumajang Berangkat, 113 Menunggu Dokumen Syarikah

12 Mei 2025 - 13:08 WIB

Libur Waisak, 10 Ribu Penumpang Sesaki KAI wilayah Daop 9 Jember

12 Mei 2025 - 09:57 WIB

Menikmati Gurihnya Ketan Kratok, Jajanan khas Kota Probolinggo

10 Mei 2025 - 16:27 WIB

27 Jemaah Haji Lumajang Diberangkatkan Mendadak

9 Mei 2025 - 06:22 WIB

Mantapkan Persiapan, 894 Jamaah Calon Haji Probolinggo Manasik di Miniatur Ka’bah

8 Mei 2025 - 19:46 WIB

KA Mutiara Timur Tambahan Sambut Libur Waisak 2025, Beroperasi 5 Hari

8 Mei 2025 - 10:39 WIB

Babul Arifandhie Pimpin PWI Probolinggo Raya, Usung Visi Jos Mantab!

7 Mei 2025 - 16:38 WIB

Satumi, Jemaah Haji Tertua Lumajang Mendapat Perhatian Khusus di Pendopo Arya Wiraraja

7 Mei 2025 - 15:17 WIB

Verdi Pratama Jemaah Haji Termuda dari Lumajang Siap Jalankan Haji Dengan Penuh Rasa Syukur

7 Mei 2025 - 14:41 WIB

Trending di Regional