PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tak banyak tahu, seorang warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat hobi berkeliling Indonesia. Bercita-cita meraih ‘Guinness Book of The World’ ia kini mengoleksi 3,9 juta tanda tangan selama 30 tahun berkeliling Indonesia.

Hal itu disampaikan Ismail (50) warga yang tinggal tepatnya Desa Cangko, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu saat berada di Kota Probolinggo, Senin (21/10). Ia mengaku, hobi berseps pancal sebagai bentuk rasa cinta tanah air dan menjadi panggilan jiwa. 

Ia memulai debutnya pada tahun 1989 saat usianya masih 20 tahun, dari Bali ia menuju NTB, NTT, Sulawesi, Papua, Kalimantan, Sumatra hingga saat ini berada di Probolinggo. 

Bahkan saat di Sumatera, ia menemukan jodohnya, Titik Aliyah (35) sampai memiliki dua anak. Ia tak khawatir keluarganya tak dapat nafkah, sebab sawah 5,5 hektar yang ia miliki dirasa cukup untuk kebutuhan keluarganya.

Yang berkesan ia menceritakan saat tahun 1990 saat berkunjung ke Timor Timur. Ia disangka mata-mata. Bahkan ia disandera pasukan Fretilin dan dipukul dengan senjata hingga giginya rontok. Beruntung ia selamat setelah meyakinkan Xanana Gusmao bahwa ia bukan mata-mata.

Advertisement
Ismail saat menunjukkan tanda tangan wakil Wali Kota Probolinggo. (Foto : Rahmad Soleh)

Saat berkunjung di Kota Probolinggo, ia mendapat tanda tangan Wakil Walikota M. Soufis Subri. Berhari-hari ia tinggal di Kantor Damkar Jalan Panglima Sudirman.

Dengan mendapat sejumlah tanda tangan dari pejabat, pengusaha hingga Ketua RT, ia mengumpulkan 3,9 juta tanda tangan di buku yang ke-155 dengan harapan mendapat rekor ‘Guinnes Book of The World’. Namun, beberapa sudah ia kirim ke Indramayu karena tak cukup jika dibawa keliling.

“Ada tanda tangan yang belum saya dapatkan. Nah ini kan rencana mau pulang , lewat DKI Jakarta saya ingin bertemu Presiden Joko Widodo dan ingin mendapat tanda tangan beliau,” jelasnya.

Rencananya, pagi ini ia akan melanjutkan perjalanan ke Pasuruan, Malang hingga menuju kampung halaman Indramayu. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.