PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Perjuangan komunitas Vespa Literasi memberantas buta aksara di Kabupaten Probolinggo menemui jalan terjal. Terbaru, anggota komunitas literasi jalanan ini ‘dikeler’ polisi gegara buku Dipa Nusantara (DN) Aidit.
Ceritanya, komunitas yang inisiatori Abdul Haq (22) ini membeber buku bacaan yang diperuntukkan bagi warga di Alun-alun Kota Kraksaan, Sabtu (27/7). Lapak baca buku gratis ini rutin digelar setiap akhir pekan, sejak sore hingga malam hari.
Sekitar pukul 21.00 Wib, lapak baca yang saat itu dijaga MB (24) warga Kecamatan Krejengan dan SA (25) asal Kecamatan Besuk, didatangi anggota Polsek Kraksaan. Dua mahasiswa ini lantas dibawa ke Mapolsek Kraksaan beserta 4 buku tentang DN Aidit.
“Kita gak tahu maksud mereka (polisi, red) apa. MB dan SA diperiksa sejak pukul 21.00 hingga 23.00 Wib, lalu dibolehkan pulang. Sementara 4 buku kami tidak dikembalikan,” terang Abdul Haq, Minggu (28/7).

Buku-buku berhaluan ‘kiri’ yang disita polisi dari komunitas Vespa Literasi Probolinggo (Foto : Ist)
Menurut mahasiswa asal Kecamatan Paiton ini, 4 buku yang disita masing-masing berjudul Aidit, Dua Wajah Dipa Nusantara; Menempuh Djalan Rakjat D.N AIDIT; Sukarno Marxisme & Leninisme dan D.N Aidit, Sebuah Biografi Ringkas.
“Buku-buku itu kita dapat dari donatur. Tidak ada maksud apapun selain untuk memfasilitasi bacaan masyarakat, bahkan kita pun belum sempat membacanya,” Abdul Haq menjelaskan.
Terpisah, Kapolsek Kraksaan Kompol Joko Yuwono membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Joko, penyitaan dilakukan agar buku tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI), DN Aidit, tidak menyebar luas.
“Supaya tidak beredar kemana-mana,” tandas Joko.
Namun Joko mengamini bahwa lapak baca yang digelar komunitas Vespa Literasi merupakan kegiatan rutin.
“Dari pemeriksaan sementara, dua mahasiswa itu rutin melakukan aktivitas lapak baca di sekitar Alun-alun Kraksaan, setiap Sabtu malam,” ucapnya. (*)
Penulis : Moh. Rochim
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan