Menu

Mode Gelap
Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

Kesehatan · 24 Jun 2019 11:56 WIB

Bidan Sangat Berperan Cegah AKI-AKB


					Bidan Sangat Berperan Cegah AKI-AKB Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Di Hari Bidan Nasional, Senin (24/6) , peran bidan sebagai garda terdepan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) maupun Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Probolinggo.

Hal itu menjadi apresiasi bagi keluarga besar Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Probolinggo pada Hari Bidan Nasional ke-68. Ketua IBI Kota Probolinggo, Utami Putri menegaskan, bidan berperan penting dalam menurunkan AKI dan AKB.

AKB termasuk Angka Kematian Neonatal (AKN) yakni, bayi usia 0-28 hari. Buktinya AKI pada tahun 2019 (per Juni) ini berjumlah 3 orang. Pada 2018 lalu AKI sebanyak 4 orang.

AKI disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kehamilan abdominal , penyakit TBC, eklamsi keracunan kehamilan dan pendarahan. Selain itu juga dikarenakan ibu hamil kurang kesadaran bagaimana proses kehamilan sampai lahiran yang benar.

Seorang bidan saat memeriksa ibu hamil yang akan melahirkan. (Foto : Rahmad Soleh)

Sedangkan pada AKB pada tahun 2018 sebanyak 44 bayi. Pasa 2019 (hingga Juni) AKB turun menjadi 28 bayi meninggal. Angka tersebut termasuk di dalamnya bayi yang meninggal di usia 0-28 hari atau AKN yang menjadi perhatian khusus.

“Banyak faktor kenapa beberapa bayi itu meninggal. Selain aspek kesulitan napas dan infeksi, bayi lahir dengan bobot rendah yakni di bawah 2.500 gram adalah faktor paling dominan,” ucap Utami saat ditemui di kantornya.

Lanjut Utami, peran bidanlah yang menurutnya sangar besar dalam menyumbang turunnya angka kematian ibu dan bayi tersebut. Hal ini didukung dengan peran serta stakeholder yang ada termasuk faskes dan masyarakat.

“Di Hari Bidan Nasional ini kami berterima kasih dan memberi apresiasi karena peran bidan yang begitu luar biasa. Tentunya hal ini harus ditingkatkan agar sekecil mungkin angka kematian ibu dan bayi turun,” tandasnya.

Sampai saat ini 277 bidan terdata di Kota Probolinggo. Namun yang aktif sebanyak sekitar 250 bidan. Mereka tersebar di berbagai unsur baik PNS, honorer, swasta termasuk pada tenaga kesehatan mandiri seperti bidan praktik atau dokter.

Pihaknnya mendorong semaksimal mungkin agar bidan lebih diperhatikan. Termasuk upaya fasilitasi agar bidan di Kota Probolinggo mendapat pekerjaan, sebab masih ada puluhan bidan yang terdata belum bekerja. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 106 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Trending di Lingkungan